Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kapten Barcelona, Lionel Messi, dituding sebagai biang keladi meredupnya karier Philippe Coutinho di El Barca.
Barcelona sukses memboyong Philippe Coutinho dari Liverpool pada bursa transfer musim dingin Januari 2018.
Barcelona saat itu harus merogoh kocek hingga 145 juta euro (sekitar Rp 2,35 triliun) demi mengangkut Philippe Coutinho dari Liverpool.
Diboyong dengan harga mahal, Philippe Coutinho justru dinilai tampil melempem bareng Barcelona.
Baca Juga: Di Masa Depan, Marcus Rashford Bisa Jadi Penyerang Terbaik Dunia
Padahal, playmaker asal Brasil itu mampu mengemas 21 gol dan 11 assist dari 76 penampilannya di semua kompetisi untuk El Barca.
Namun, manajemen Barcelona tak puas dengan kinerja Coutinho.
Tak heran, pada musim 2019-2020, sang juara bertahan Liga Spanyol memutuskan untuk meminjamkan Coutinho ke Bayern Muenchen.
Bayern Muenchen sejatinya memiliki kesempatan untuk mempermanenkan status Coutinho pada akhir musim ini dengan menebus klausul senilai 120 juta euro (sekitar Rp 1,95 triliun).
Akan tetapi, Bayern Muenchen justru tidak tertarik untuk memilih opsi pembelian yang ditawarkan Barcelona.
Baca Juga: On This Day: Zinedine Zidane Akhiri Karier dengan Gol Ke-49 untuk Real Madrid
Masa depan gelandang serang berusia 27 tahun itu pun mulai dipertanyakan seusai kontraknya berakhir bersama Die Roten.
Chelsea dan Newcastle United menjadi dua klub yang tengah mempertimbangkan mendatangkan Coutinho karena sang pemain diperkirakan akan meninggalkan Liga Spanyol pada musim panas 2020.
Nasib yang dialami oleh Coutinho mengundang perhatian striker legendaris El Barca, Rivaldo.
Rivaldo menilai meredupnya karier Coutinho berkaitan dengan kecemerlangan megabintang El Barca, Lionel Messi.
Baca Juga: Thierry Henry Kecewa Liverpool Tak Jadi The Invincible di Akhir Musim
Rivaldo meyakini Lionel Messi selalu menjadi pusat perhatian yang membuat Coutinho tidak mampu menghadapi penyesuaian untuk bermain di Camp Nou.
"Saya selalu percaya bahwa Coutinho sukses di Barcelona, tetapi banyak hal yang memakan waktu terlalu lama dan kedua pihak sepakat untuk mengirim dia ke Bayern Muenchen," kata Rivaldo dikutip BolaSport.com dari Express.
"Saya sedikit kecewa dengan kegagalannya mendapatkan posisi reguler di tim utama."
"Namun, mungkin dia tidak lagi percaya diri tentang hal itu dan tidak bahagia, jadi dia memilih pindah ke klub besar lain untuk memulihkan permainan terbaiknya seperti di Liverpool."
"Tidak pernah mudah untuk menemukan posisi Anda di tim jika Lionel Messi terus-menerus mengambil semua peran dan tanggung jawab tim."
Baca Juga: Gary Neville Kritik Sobat Messi yang Pindah ke Man United karena Uang
"Ada beberapa pemain yang mampu menguasai situasi seperti itu dan memaksakan diri mereka sendiri, mungkin Coutinho tidak memiliki cukup kesabaran untuk menemukan tempatnya di tim."
"Messi adalah pemimpin tim dan akan terus bermain di level terbaiknya hingga tiga atau empat tahun lagi sehingga sulit untuk melihat pemain lain bersinar dalam performa terbaik mereka di Barcelona," ujar Rivaldo melanjutkan.