Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Proses naturaliasi bek asal Belanda, Sandy Walsh belum juga rampung. Molornya proses ini bisa menjadikan nasib Sandy seperti Ezra Walian.
Sudah lebih dari 3 tahun saat Sandy Walsh menyatakan keinginan untuk membela timnas Indonesia pertama kalinya.
Namun proses naturalisasi pemain Zulte Waregem tersebut belum juga rampung.
Baru-baru ini, Sandy pun buka suara terkait sejauh mana proses naturalisasinya berjalan hingga saat ini.
Ternyata sejak 2018, PSSI telah tertarik untuk memproses naturalisasi Sandy Walsh.
Baca Juga: Dibantu God of Wars, Mike Tyson Deklarasikan Siap Tarung Lagi
Hal ini dilakukan setelah pelatih timnas Indonesia saat itu, Luis Milla juga sudah meengetahui kualitas Sandy.
"Ada cerita tahun 2018, Coach Luis diskusi dengan saya karena dengar nama kamu Sandy Walsh. Kami lihat kamu main lawan Lazio di Liga Europa," ujar mantan penerjemah Luis Milla, Bayu Eka Sari saat mewawancarai Sandy Walsh di channel Youtubenya, Bang Bes pada Jumat (8/5/2020).
"Lalu orang Indonesia mulai membicarakanmu. Keturunan Indonesia Bermain di Eropa, Liga Belgia. Kita nonton pertandinganmu," tambahnya.
Sejatinya Luis Milla menginginkan untuk memainkan Sandy Walsh di timnas Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Namun ia sadar bahwa proses naturalisasi begitu panjang, kemudian mengurungkan keinginan tersebut.
Sandy Walsh sendiri mengaku terus menunggu undangan dari PSSI mengenai naturalisasi.
Tetapi undangan naturalisasi untuk dirinya tak kunjung tiba.
Baca Juga: Bek Senior Persipura Prediksi Dua Pemain Asal Papua yang Bakal Bersinar
Hingga akhirnya Sandy datang sendiri ke Indonesia pada musim panas 2019 untuk bertemu dengan perwakilan PSSI.
Saat itu ia menemui Ratu Tisha dan Simon McMenemy yang menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia.
"Saya putuskan datang sendiri saat saya libur seminggu di Jakarta. Ya saya bertemu Simon juga Ratu Tisha. Saya bawa semua dokumen official kakek nenek saya yang mereka butuhkan. Setelah itu kami diskusi selama 1 jam. Mereka juga ingin saya dinaturalisasi (Simon dan Ratu)."
"Saya percaya diri kami bisa selesaikan prosesnya dan sepakat bagaimana melaksanakan prosesnya. Proses naturalisai saya dimulai dari transfer antar federasi. Artinya saya masih di bawah federasi sepak bola Belanda. Dan memindahkan federasi saya ke PSSI," kata Sandy.
Proses transfer antar-federasi sepak bola negara ini yang kemungkinan tidak dilakukan untuk Ezra Walian, sehingga ia tidak bisa membela timnas Indonesia menurut Sandy Walsh.
"Sepertinya mereka tidak melakukan itu ke Ezra Walian. Dan akhirnya dia tidak bisa bermain di kompetisi bersama timnas. Untuk itu tahap pertama untuk proses naturalisasi saya adalah mengganti federasi, lalu kewarganegaraan."
"Dengan dokumen itu, pengurusan naturalisasi akan lebih mudah. Tidak bisa urus kewarganegaraan jika urusan di federasi belum selesai," ujarnya.
Baca Juga: Hanya Ada Empat Pemain Asli Indonesia yang Sukses Cetak Hat-trick Bersama Persib Bandung
Setelah selesai bertemu dengan PSSI dan Simon, Sandy mengaku kembali ke Eropa.
Ia menyimpan beberapa kontak Indonesia dan mulai mencari informasi di FIFA. Ia kemudian menghubungi lagi Ratu Tisha dan PSSI.
"Saya menghubungi FIFA dan mereka memberi saya pesan 'Jika orang tuamu lahir di negara tsb, maka kamu bisa mengganti federasimu.' Saya langsung kirim pesan itu ke Ratu Tisha dan Simon. Namun saat itu Kualifikasi Piala Dunia sudah mulai, maka saya harus menunggu. Sejak itu saya tak dengar kabar apapun," ujar Sandy Walsh.
Saat ini, Sandy tak mengetahui pasti sampai tahap mana proses naturalisasinya berjalan.
Bisa saja proses transfer antar federasi belum dijalankan oleh PSSI sehingga Sandy bisa bernasib seperti Ezra Walian.
FIFA telah mengambil keputusan bahwa mereka tak mengizinkan Ezra Walian untuk membela timnas Indonesia karena sudah pernah memperkuat timnas U-17 pada kompetisi resmi UEFA, yakni Piala Eropa U-17 pada Maret 2019 silam.
Keputusan itu didasari dari Statuta FIFA pasal 5 ayat 2, yang menyatakan seorang pemain yang pernah membela sebuah negara pada kompetisi resmi, tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional.
Sandy berharap agar proses naturalisasinya berjalan lebih cepat, karena ini bukan pertama kalinya untuk Indonesia. Stefano Lilipaly adalah contoh pemain Belanda yang berhasil dinaturalisasi Indonesia walau pernah membela timnas Belanda usia muda.
"Saya dengar Stefano Lilipaly juga demikian (kasusnya dengan saya) bermain di tim muda Belanda. Dan dia berhasil. Makanya saya kira ini bukan yang pertama kali."
"Saya pikir prosesnya akan cepat. Tetapi saya lihat sekarang Ratu Tisha sudah tidak bekerja lagi di PSSI. Jadi saya harus menunggu pengurus PSSI yang baru. Mereka akan melihat lagi apakah saya bisa bergabung dengan timnas Indonesia," tambahnya.