Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, mengaku siap menggadaikan rumahnya sendiri untuk melunasi hutang uang muka kepada pemain dan pelatih Laskar Wong Kito.
Situasi darurat akibat pandemi COVID-19 menyebabkan permasalahan besar dari segi finansial di tubuh Sriwijaya FC.
Tidak adanya pertandingan membuat tim kebanggaan masyarakat Palembang itu berada di ambang kebangkrutan.
Baca Juga: MotoGP 2020 Bakal Mulai Juli, Fabio Quartararo Tak Sabar Unjuk Gigi
Sriwijaya FC masih menunggak hutang sebesar Rp 1,5 miliar kepada pemain dan pelatih untuk pembayaran uang muka atau down payment (DP) atas kontrak yang telah disepakati di awal musim.
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, mengaku akan segera menyelesaikan pembayaran DP kepada pemain dan pelatihnya.
Saat ini, disebutkan oleh Hendri, pihaknya tengah memutar otak untuk segera melunasi hutang manajemen Laskar Wong Kito.
Hendri menargetkan bahwa pembayaran itu bisa dilunasi sebelum Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 24 atau 25 Mei mendatang.
Baca Juga: Bikin Heran, Bocah Tercepat Manchester United Belum Dapat Kontrak
"Untuk DP pemain dan pelatih kami sekarang sedang mengusahakan dan kami akan cari caranya," ucapnya dilansir Bolasport.com dari Tribun Sumsel.
"Mudah-mudahan sebelum lebaran ini kami akan selesaikan DP pemain," ujar manajer berusia 46 tahun tersebut.
Hendri menyatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandir (SOM), Asfan Fikri Sanaf, untuk mencari dana talangan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Legenda Inter Milan Sebut Man United Tak Paham Potensi Terbesar Romelu Lukaku
Baca Juga: Andrea Dovizioso Dikabarkan Semakin Dekat dengan Tim Balap KTM
Bahkan, Hendri tidak ragu menyatakan bahwa dirinya siap menggadaikan rumah miliknya jika dana talangan tersebut gagal didapatkan.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Asfan untuk mencari dana talangan lagi sekitar Rp 1,5 miliar lagi untuk pemain dan pelatih," ungkapnya.
"Kemungkinan rumah saya atau rumah Pak Asfan yang akan dijadikan gadaian kalau misalnya tidak ada opsi untuk pinjaman berikutnya," tandasnya.