Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain Indonesia yang memperkuat Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri, mengungkapkan harapannya untuk sepak bola Tanah Air.
Egy Maulana Vikri telah merasakan dan mengalami dua kompetisi sepak bola yang berbeda di Indonesia dan Polandia.
Tentu dengan pengalaman yang telah dia rasakan selama hampir dua tahun di Polandia membuatnya tahu banyak mengenai perkembangan sepak bola.
Egy Maulana Vikri menandatangani kontrak bersama Lechia Gdansk selama tiga tahun yang telah dimulai sejak tahun 2018.
Melalui siaran langsung Instagram bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Minggu (10/5/2020), pemain berusia 19 tahun itu bercerita soal banyak hal.
Salah satu yang ia ceritakan adalah bagaimana sepak bola di Eropa bisa berkembang dengan baik dan perbedaannya dengan Indonesia.
Baca Juga: Egy Maulana Hampir Ditangkap Polisi Saat Jalani Latihan di Polandia
“Kalau menurut saya perbedaannya ada di kompetisi. Di sini kompetisinya itu mulai dari Liga 1, 2, 3 , sampai 4, itu benar-benar teratur,” kata Egy Maulana Vikri.
“Mereka juga punya liga juniornya dari U-16, U-17, U-18 U-19, dan U-20,” ucapnya.
Tak hanya itu, menurut pemain asal Medan itu, timnas Polandia juga memiliki pemain di setiap kategori umur.
“Di timnas juga Polandia punya segala macam kelompok umur dan kompetisi itu yang membuat mereka gampang dalam mencari pemain-pemain yang tidak diketahui,” ujarnya.
Menurutnya kalau Indonesia menerapkan hal itu, nantinya juga bakal menemukan banyak pemain berbakat yang belum terpantau sebelumnya.
“Kalau menurut saya di Indonesia itu banyak pemain bagus, lebih banyak pemain bagus dari pelosok-pelosok. Kompetisi yang bagus akan berpengaruh sehingga bisa menemukan mereka,” kata Egy.
Pemain yang turut mengantar timnas U-23 Indonesia meraih medali perak di SEA Games 2019 itu pun memberikan contoh sederhana.
Baca Juga: Kontrak di Lechia Gdansk Setahun Lagi, Ini Impian Lain Egy Maulana Vikri
Contoh sederhana yang memperlihatkan perbedaan sepak bola di dua negara itu adalah masalah stadion.
Stadion untuk latihan dan stadion untuk bermain saat pertandingan sedang berlangsung adalah dua fasilitas yang berbeda.
“Fasilitas untuk latihan dan stadion pertandingan itu berbeda. Jadi, kalau kami latihan, itu dilakukan di tempat latihan kami sendiri, di base camp-nya,” ucap Egy lagi.
Dengan cerita dan pengalaman yang Egy sampaikan, ia berharap agar Indonesia mampu menerapkan hal ini.
Menurutnya, jika fasilitas, kompetisi, dan faktor lainnya terpenuhi dengan baik, nantinya para pemain berbakat akan terus bermunculan.
“Jadi, tempat latihan dan stadion pertandingan berbeda. Karena itu rumput stadion tetap terjaga karena digunakan satu minggu sekali saat pertandingan saja. Fasilitas mereka yang lain juga lengkap.”
“Karena kompetisi yang bagus, bakalan terlahir atau muncul pemain bagus nantinya,” tutur Egy Maulana Vikri.