Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kondisi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dikabarkan tengah memanas.
Polemik tersebut semakin terdengar jelas ketika tiga direksi PT LIB memberikan surat kekecewaan kepada Direktur Utama, Cucu Somantri yang ditunjukan ke Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dan klub-klub pemegang saham.
Tiga direksi PT LIB itu yakni Direktur Operasional, Sudjarno, Direktur Bisnis, Rudy Kangdra, dan Direktur Keuangan, Anthony Chandra Kartawiria.
Mereka menyampaikan empat poin yang isinya tentang keputusan-keputusan Cucu Somantri tanpa adanya pembahasan terlebih dahulu.
Memanasnya situasi tersebut juga dikabarkan ketika Cucu Somantri tidak sengaja menyebutkan Maaike Ira Puspita calon Sekjen PSSI baru menggantikan Ratu Tisha yang mundur.
Maaike Ira Puspita merupakan adik ipar Mochamad Iriawan yang diajak untuk mengisi posisi wakil sekjen PSSI.
Namun rupanya pernyataan Cucu Somantri yang juga merupakan wakil ketua umum PSSI itu tidak dibenarkan.
Sebab, PSSI akan melakukan tes untuk mendapatkan sekjen baru.
Tak berselang lama terdengar juga tindakan nepotisme di PT LIB.
Cucu Somantri dikabarkan membawa anak kandungnya Pradana Aditya Wicaksana untuk menjabat sebagai general manajer PT LIB.
Baca Juga: Dua Bulan Liga 1 Dihentikan, Stadion Mattoanging Kandang PSM Tak Terawat
Penunjukan Pradana Aditya Wicaksana mengundang konflik karena tidak dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Beberapa kejadian di atas tentu saja membuat hubungan PSSI dan PT LIB terutama Mochamad Iriawan dengan Cucu Somantri merenggang.
Apa yang terjadi di PSSI dengan PT LIB mengundang komentar dari salah satu pengacara yakni Farhat Abbas.
Farhat Abbas memberikan komentarnya karena ia sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota Komite Banding PSSI pada tahun 2004.
"Kalau bicara tentang PSSI, pasti banyak kepentingan di sana. Kalau dari sisi saya, pasti ada orang yang sakit hati dan mau adu domba dan ada keinginan tertentu. Kalau orang sepak bola bilangnya mafia," kata Farhat Abbas.
Baca Juga: Terungkap, Keputusan Jose Mourinho yang Bikin Petr Cech Kabur ke Arsenal
"Mereka itu punya kepentingan. Integritas Pak Iwan Bule dan Pak Cucu itu tidak diragukan lagi. Mereka itu mau bangun sepak bola Indonesia. Jangan sampai PSSI sekarang seperti dulu lagi," ucap Farhat Abbas menambahkan.
Farhat Abbas mengaku mengetahui apa yang tengah terjadi antara PSSI dengan PT LIB.
Pria berusia 43 tahun itu menyarankan agar Cucu Somantri segera bertemu dengan Iwan Bule.
"Ini hanya masih kata-katanya. Semoga konflik ini hanya wacana saja. Saya yang pernah di PSSI jangan sampai PSSI ini kacau lagi," ucap Farhat Abbas.
Farhat Abbas melanjutkan, seharusnya Iwan Bule segera mengambil sebuah keputusan tegas.
Jangan sampai Iwan Bule terhasut dengan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Masih Ada Pertandingan yang Harus Dimenangi Arema FC dan Semua Orang
Apalagi Farhat Abbas sangat tahu ketika Iwan Bule berkampanye bersama Cucu Somantri sebelum memimpin PSSI.
Konflik-konflik yang tengah terjadi saat ini harus segera dilupakan dan kembali fokus bekerja demi kepentingan sepak bola Indonesia.
"Pak Iwan Bule jangan sampai terhasut atau diadu domba."
"Kalau ini dibiarkan terus, tentu saja akan mengganggu klub. Klub juga harus tetap mendukung Pak Iwan Bule dan Pak Cucu. Jangan sampai pecah dan jangan memperbanyak polemik di media, termasuk sindiran lagi," ucap Farhat Abbas.
Rasa prihatin muncul dari Farhat Abbas tentang konflik yang tengah terjadi di PSSI dan PT LIB.
Baca Juga: Egy Maulana Ceritakan Perbedaan Atmosfer Sepak Bola Indonesia dan Polandia
Ia percaya PSSI di bawah komando Iwan Bule dan Cucu Somantri seharusnya bisa lebih baik.
Jangan sampai permasalahan ini tidak selesai dan berimbas ke Piala Dunia U-20 2021.
Ya, Indonesia sudah dipercaya FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
"Pesan saya kepada Pak Iwan Bule dan Pak Cucu Somantri agar selalu solid. Waspadai penumpang gelap yang ingin mengadu domba PSSI."
"Jalin silaturahmi bertemu duduk bersama. Selesaikan masalah internalnya secara kekeluargaan, jangan saling serang lewat media kurang elok masalah internal diketahui publik."
"Ingat kita ini menjadi tuan rumah piala dunia tahun depan. Persiapkan dengan baik dan PSSI harus benar-benar menjadi kebanggaan yg bisa membawa harum nama Indonesia di ajang internasional," tutup Farhat Abbas.