Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda PSM Makassar, Bahar Muharram, dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sama-sama pernah mengorbankan anak kandungnya demi menghindari nepotisme.
Pemain timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, punya cerita unik tentang sang ayah yang pernah mengorbankan dirinya di masa lalu.
Seperti diketahui, Asnawi Mangkualam merupakan anak kandung dari legenda PSM Makassar, Bahar Muharram, yang kini menjadi asisten pelatih Juku Eja.
Bahar Muharram sendiri merupakan pemain kawakan PSM Makassar yang membela Juku Eja selama 13 musim sejak 1989 hingga 2002.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19 Tak Membuat Yunan Helmi Kendor Puasa dan Berlatih
Di masa lalu, Bahar pernah mengorbankan anak kandungnya sendiri demi menghindari praktik nepotisme.
Pengorbanan itu dilakukan dalam bentuk menyembunyikan identitas Asnawi sebagai anak kandungnya sendiri ketika hendak melakukan tes masuk ke PSM Makassar pada 2017 silam.
Bahkan, pelatih PSM Makassar pada 2017, Robert Rene Alberts pun tidak mengetahui jika Asnawi adalah putra dari asisten pelatih.
"Kalau itu saya juga dengar dari Bapak mungkin pada waktu tahun 2017, waktu sama Coach Robert sama bang Hamka itu," kata Asnawi dilansir Bolasport.com dari kanal Youtube Hamka Hamzah.
Baca Juga: VIDEO - Gol Tercepat Lionel Messi 127 Detik, Ngolongin Calon Kiper Real Madrid
"Sama juga pernah waktu seleksi timnas U-14 Indonesia. Bapak juga jadi salah satu tim seleksi, tapi saya disitu nggak lolos. Pelatihnya waktu itu Mundari Karya," ucap Asnawi lagi.
Tindakan Bahar Muharram itu mengingatkan pada sikap pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang juga pernah mengorbankan anak kandungnya sendiri saat membesut timnas U-20 Korea Selatan pada 2017.
Saat itu, Korea Selatan tengah bersiap untuk turun dalam ajang Piala Dunia U-20 2017 yang diadakan di Negeri Ginseng tersebut.
Shin Tae-yong yang baru saja ditunjuk melakukan langkah berani dengan tidak memasukkan nama anak kandungnya, Shin Jae-won, dalam skuad timnas Korea Selatan untuk Piala Dunia U-20 2017.
Baca Juga: Andhika Wijaya Gagal Pakai Nomor Punggung Impiannya di Bali United
Padahal, Shin Jae-won termasuk salah satu pemain sepak bola muda berbakat yang dimiliki Korea Selatan pada saat itu.
Ia bahkan juga turut serta dalam pasukan Ksatria Taeguk yang berlaga di Kualifikasi Piala Dunia U-17 2015 di Chile.
Tetapi, Jae-won harus mengalami cedera parah yang menyebabkan dirinya absen selama tujuh bulan dan gagal tampil di Piala Dunia U-17 2015.
"Anak sulung saya ikut dalam Kualifikasi Piala Dunia U-17 2015 zona Asia, tetapi dia malah cedera kemudian menepi selama tujuh bulan dan melewatkan ajang tersebut," ucap Shin Tae-yong dilansir Bolasport.com dari laman resmi FIFA.
Baca Juga: Mengenang Ketangguhan Persipura Sebelum Akhirnya Kalah WO di Piala AFC
"Jadi saya katakan padanya selama saya jadi pelatih timnas Korea Selatan, dia tidak bisa masuk skuad timnas U-20. Takutnya nanti ada salah paham."
"Saya bilang padanya, 'Maaf, tapi kali ini kamu harus berkorban untuk ayahmu. Saya tidak akan mengomentari kemampuanmu karena kamu sendiri yang paling tahu, tapi kalau kamu masuk timnas saat saya jadi pelatih, itu bisa jadi masalah," kata Shin Tae-yong.
"Dia kecewa, tapi kami tidak bisa melakukan apapun," tuturnya lagi.