Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPOT.COM - Wali Kota London, Sadiq Khan, menilai Liga Inggris dimulai lagi pada bulan Juni terlalu cepat.
Pemerintah Inggris telah mengeluarkan izin agar Liga Inggris dimulai lagi pada 1 Juni mendatang.
Hal itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Senin (11/5/2020) waktu setempat.
Pemerintah telah mengonfirmasi bahwa segala acara budaya dan kegiatan keolahragaan diperbolehkan bergulir lagi pada 1 Juni 2020.
Dokumen sebanyak 50 halaman pun telah diterbitkan guna mengizinkan acara budaya dan kegiatan keolahragaan dapat berlangsung.
Baca Juga: Christian Pulisic Siap Berikan Kejutan Saat Liga Inggris Dimulai Lagi
Kendati demikian, Wali Kota London, Sadiq Khan, menilai kembalinya Liga Inggris dirasa masih terlalu dini.
Dengan adanya 5 klub yang berasal dari London, Khan merasa khawatir dengan penyelenggaraan pertandingan di wilayah ibu kota.
"Wali kota sangat tertarik dengan Liga Inggris dan olahraga profesional lainnya untuk bisa dilanjutkan," kata juru bicara Sadiq Khan dikutip dari Evening Standard.
"Namun, dengan negara yang masih dalam cengkeraman krisis dan ratusan orang meninggal setiap hari, beliau percaya masih terlalu dini untuk membahas dimulainya kembali Liga Inggris dan olahraga papan atas di ibu kota."
"Sebagai penggemar Liverpool, Khan tentu saja ingin Liga Inggis dimulai lagi."
"Tetapi, itu hanya bisa terjadi ketika benar-benar aman untuk melakukannya dan tidak menambah beban tambahan pada NHS serta layanan darurat," ujarnya.
Selain pada masalah penyelenggaraan laga, Sadiq Khan juga menyoroti beberapa masalah lain yang harus diatasi oleh Liga Inggris sebelum bisa dilanjutkan.
Baca Juga: Daftar Klub Kembaran FC Barcelona, Ada 2 yang Pernah Disinggahi Pemain Asal Indonesia
"Khan juga prihatin dengan kesejahteraan pemain yang bersaing di semua olahraga profesional, bukan hanya sepak bola," tambah juru bicara Wali Kota.
"Ada pertanyaan besar yang harus ditanyakan: bagaimana pemain dapat berlatih dengan aman?"
"Bagaimana mereka akan melakukan perjalanan ke pertandingan dan bagaimana mereka bisa memainkan pertandingan kompetitif tanpa risiko penyebaran infeksi?," pungkasnya.