Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, merasa bangga bisa membalap bersama Sebastian Vettel kendati hubungan mereka sempat tegang pada musim 2019.
Diberitakan BolaSport.com sebelummya, Ferrari membuat keputusan mengejutkan pada Senin (12/5/2020), di mana mereka tidak lagi memperpanjang kontrak Sebastian Vettel yang akan habis pada akhis musim 2020 ini.
Sejatinya, Ferrari sendiri telah menyodorkan kontrak baru kepada Sebastian Vettel dan mereka meminta jawaban setidaknya hingga bulan Juni mendatang sebelum kompetisi di mulai.
Baca Juga: Lupakan Sebastian Vettel, Ferrari Malah Incar 2 Pembalap Medioker Ini
Menurut jurnalis Formula 1 asal Italia, Leo Turrini, salah satu faktor yang membuat Sebastian Vettel enggan untuk memperpanjang kontraknya bersama Ferrari adalah Charles Leclerc.
Ferrari sudah lebih dulu memperpanjang kontrak Leclerc hingga 2024 sebelum melakukan negosiasi dengan Vettel.
Baca Juga: Sebastian Vettel Tidak bersama Ferrari pada Formula 1 2021 Bukan karena Uang
Di luar benar atau tidaknya klaim tersebut, Leclerc menunjukkan apresiasi terhadap Vettel.
"Menjadi rekan setimmu adalah kehormatan besar. Betul, kita memang punya beberapa momen menegangkan di sirkuit. Beberapa berakhir baik, beberapa berakhir tak seperti yang kita inginkan," tulis Leclerc di Instagramnya.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh CHARLES LECLERC (@charles_leclerc) pada
"Namun, kita selalu saling menghormati, meski mungkin pihak luar tak melihatnya dari sudut pandang itu. Saya belajar banyak sekali darimu. Terima kasih, Seb."
Vettel dan Leclerc sempat terlibat perselisihan.
Baca Juga: Lewis Hamilton Sempat Berpikir untuk Rehat Setahun dari Formula 1
Pada balapan GP Rusia 2019, misalnya, Leclerc tampak memberikan kesempatan kepada Vettel untuk mengambil alih posisi pemimpin balapan dengan memanfaatkan slipstream yang dibuatnya.
Namun, rencana Ferrari untuk menukar posisi Leclerc dengan Vettel di tengah balapan hampir gagal total karena Vettel memacu mobilnya terlalu kencang.
Akibatnya, keduanya gagal juara pada balapan tersebut, dan justru harus merelakan Lewis Hamilton (Mercedes) memenangi GP Rusia 2019.