Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Program Latihan Ganda Putri Indonesia Diatur Ulang karena Wabah Covid-19

By Delia Mustikasari - Rabu, 13 Mei 2020 | 17:40 WIB
Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, berpose dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setelah memastikan medali emas pada SEA Games 2019 di Muntinlupa Sports Center, Manila, Filipina, Desember 2019. (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian tengah mempersiapkan program khusus untuk pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyusul keputusan ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tahun depan.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu kini menduduki peringkat kedelapan dunia dan merupakan ganda putri andalan Indonesia pada Olimpiade.

Namun, mundurnya Olimpiade menjadi satu tantangan buat pasangan ini, terutama bagi Greysia Polii yang sudah tak lagi muda.

Pemain kelahiran 11 Agustus 1987 ini harus bisa menjaga kondisi dan staminanya hingga event akbar tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Taufik Hidayat di Panggung Bulu Tangkis Dunia

Greysia/Apriyani yang telah dipersiapkan untuk mencapai peak performance mereka pada Olimpiade pada tahun ini, harus mengikuti penyesuaian program dengan jadwal baru olimpiade.

"Sudah menjadi risiko dengan ditundanya olimpiade, ada PR untuk menjaga performa Greysia pada tahun depan," kata Eng Hian dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Saya sudah mempersiapkan program khusus untuk Greysia, dibantu dari tim strength and conditioning, tim nutrisi dan dokter PBSI," ucap Eng Hian.

Pada masa karantina tertutup di tengah wabah Covid-19, tim pelatnas tidak bisa menjalankan latihan seperti biasa. Eng Hian memanfaatkan momen ini untuk fokus ke rehabilitasi cedera yang dialami para atletnya.

"Nanti di awal Juli baru akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi," ujar peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.

Baca Juga: Kenangan Jantung Berdebar Hariyanto Arbi pada Piala Thomas 1994

Meski punya tantangan menjaga kondisi Greysia untuk setahun ke depan, Eng Hian mengatakan bahwa penundaan Olimpiade juga berdampak positif bagi Apriyani yang merupakan pemain muda.

Dua hal utama yang menjadi fokus Eng Hian pada pasangan juara Indonesia Masters 2020 ini adalah peningkatan power dan skills.

"Situasi seperti ini ada plus-minusnya. Minusnya adalah saya harus lebih hati-hati dengan penjagaan kondisi fisik Greysia, tetapi positifnya, saya bisa dapat waktu lebih untuk mengasah kematangan Apri," kata Eng.

Tak hanya Greysia/Apriyani yang menjadi perhatian Eng, tetapi juga pemain pelapis dan pemain muda di skuad ganda putri pelatnas yang tak bisa bertanding akibat seluruh turnamen dibatalkan oleh BWF (Badminton World Federation) akibat wabah Covid-19.

Absen bertanding cukup lama tak membuat Eng Hian khawatir akan anak-anak didiknya.

"Untuk pemain muda, di waktu ini saya gunakan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dasar lagi seperti meningkatkan massa ototnya, meningkatkan daya tahannya dan meningkatkan power-nya," tutur Eng Hian.

Baca Juga: Juara All England 2020 Minta Piala Thomas dan Uber Diundur Tahun Depan

"Kalau dampak dari absen turnamen, saya tidak terlalu khawatir karena kan situasi yang membuat turnamennya ditunda."

Eng Hian mengatakan bahwa dia dan tim pelatih ganda putri memberikan pengertian kepada para atletnya bahwa ini adalah waktunya meningkatkan kemampuan mereka tanpa diburu oleh jadwal turnamen.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P