Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dilema Sepak Bola Indonesia Melihat Liga Vietnam Segera Bergulir

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 15 Mei 2020 | 07:00 WIB
Bek Persija, Otavio Dutra, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bhayangkara FC dalam laga pekan ke-3 Shopee Liga 1 2020, Sabtu (14/3/2020) di Stadion PTIK, Jakarta. (MUHAMMAD ALIF AZIZ/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Bagi pesepakbola ataupun pelatih bergulirnya kembali kompetisi menjadi sebuah harapan yang sangat besar di tengah pandemi virus corona.

Meskipun begitu, menghentikan kompetisi juga bisa menjadi opsi benar karena lebih mementingkan kesehatan.

Pandemi virus corona yang tengah terjadi di seluruh dunia membuat aktivitas kompetisi sepak bola harus terhenti sejenak termasuk Indonesia.

Rasa dilema tengah dirasakan para pelaku sepak bola di Tanah Air apakah kompetisi kembali dilanjutkan atau tidak.

Hal tersebut dikarenakan faktor belum menurunnya kasus positif virus corona di Indonesia.

Bahkan, setiap harinya jumlah orang yang terserang virus corona semakin bertambah.

PSSI pun bingung apakah kompetisi bisa bergulir kembali atau tidak.

Federasi sepak bola Indonesia itu harus mengambil sebuah keputusan yang tepat.

Setelah melakukan rapat internal dengan anggota Exco, PSSI masih menunggu masukan dari pemerintah Indonesia.

Jika pemerintah Indonesia tidak memperpanjang masa gawat darurat virus corona pada 29 Mei 2020, maka kompetisi kemungkinan besar dilanjutkan kembali.

Baca Juga: Saddil Ramdani Berniat Lelang Jersey Timnas SEA Games 2019 buat Korban Covid-19

PSSI menargetkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bisa berjalan kembali pada 1 Juli 2020.

Namun demikian sebaliknya, kompetisi bisa tidak kembali dimainkan apabila masa gawat darurat virus corona diperpanjang.

Dilema pelaku sepak bola Indonesia semakin tinggi.

Hal tersebut karena negara tetangga yakni Vietnam akan segera melanjutkan kompetisi pada 5 Juni 2020.

Vietnam bisa menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melanjutkan kompetisi di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Pemain 17 Tahun Bakal Jadi Pengganti Sadio Mane di Liverpool?

Maklum saja, di sana tidak ada penambahan kasus yang sangat tinggi seperti di Indonesia.

Sebelum Vietnam sudah ada Korea Selatan yang menggulirkan kompetisi.

Selanjutnya dalam waktu dekat ini ada Jerman dengan Bundes Liganya.

Beberapa saran juga disampaikan pelaku sepak bola Indonesia, salah satunya Stefano Cugurra.

Pelatih Bali United itu berharap kompetisi di Indonesia bisa kembali bergulir tanpa penonton seperti Korea Selatan dan Vietnam.

Baca Juga: Aksi Mulia Viking Persib Club Dalam Upaya Memerangi COVID-19

"Semoga bulan Juli situasinya akibat pandemi Covid-19 d Indonesia bisa lebih baik, sehingga Liga 1 bisa lanjut meski digelar tanpa penonton," kata Stefano Cugurra.

Teco sapaan akrabnya juga berharap bila kembali bergulir, format kompetisi pun nantinya harus diubah.

Ia menyarankan agar PSSI mengubah format satu putaran saja dengan tiga tim peringkat terbawah degradasi ke Liga 2.

Untuk mencari sang juara, delapan tim terbaik lolos ke perempat final yang menggunakan sistem gugur.

Empat tim tentu saja akan melaju ke semifinal hingga akhirnya mencapai final.

Baca Juga: Ziyech Yakin Ajax Bisa Kalahkan Liverpool jika Lolos ke Final Liga Champions

"Lebih bagus Liga 1 2020 dilanjutkan dari pada buat turnamen, tetapi formatnya mungkin beda karena waktunya pendek," kata Teco.

"Format seperti buat kompetisi pertandingan lebih sedikit daripada menggunakan format dua putaran," ucap eks pelatih Persija Jakarta tersebut.

Sama hal dengan Ismed Sofyan, kapten Persija Jakarta itu berharap kompetisi bisa kembali berjalan.

Akan tetapi Ismed Sofyan cukup mengerti apabila kompetisi tidak bisa bergulir kembali.

Kata Ismed Sofyan, setiap negara memiliki kasus yang berbeda terhadap virus corona.

Baca Juga: Fadil Sausu Ungkap Peran Vital Sebagai Kapten Bali United

Seperti Indonesia yang setiap hari angka positifnya semakin bertambah.

"Di negara kita ini kan kasus setiap hari masih terus bertambah. Setiap negara juga punya pertimbangan masing-masing untuk melanjutkan kompetisi atau tidak tergantung juga izin pemerintah."

"Ya kalau misalnya kita dipaksakan dilanjutkan, tetapi risikonya tinggi, ya saya pikir mending jangan," ucap Ismed Sofyan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P