Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Striker Brighton & Hove Albion, Glenn Murray, mengatakan bahwa para pemain Premier League mempertanyakan apa tujuan Liga Inggris dimulai lagi.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah memberikan lampu hijau Premier League 2019-2020 dapat dimulai lagi pada Juni mendatang.
Hal itu membuat para pemain melakukan perundingan secara daring bersama dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), para petinggi liga, dan pakar kesehatan.
Glenn Murray yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mempertanyakan apa tujuan dan maksud Liga Inggris dimulai kembali.
Baca Juga: Liga Inggris Siap Dimulai, Pemain Dilarang Lakukan Tekel di Lapangan
"Saat ini sepak bola tidak seharusnya dilanjutkan karena itu hanyalah sebuah permainan dan olahraga," ujar Murray dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Saya tidak mengerti mengapa saat aturan karantina wilayah menjadi sedikit longgar, Liga Inggris terlalu terburu-buru untuk dilanjutkan kembali."
"Mengapa kita tidak bisa menunggu sekitar satu bulan atau lebih untuk melihat apakah semuanya berjalan sesuai rencana?"
"Mengapa tidak menunggu dan melihat bagaimana pihak pemerintah berurusan keluar dari aturan karantina wilayah sebelum kita memulai kembali kompetisi ketika orang-orang masih sekarat?
Baca Juga: Kenyataan yang Kejam jika Liverpool Tidak Diberi Gelar Liga Inggris
????"After we have just loosened the lockdown why are we such in a rush to get back"
Glenn Murray on the Premier League resuming #BHAFC
— BHAseagulls_com (@BHAseagulls_com) May 14, 2020
"Angka kematian masih tinggi dan menyentuh 34.000 orang sekarang. Kita adalah negara yang paling terdampak di Eropa."
"Sepertinya tidak ada yang mempertimbangkan angka dan fakta tersebut," ujarnya.
Striker berusia 36 tahun tersebut adalah satu di antara banyak pemain Liga Inggris yang vokal ketika kompetisi dianggap terburu-buru dilanjutkan.
Sebelumnya dua pemain Manchester City, Sergio Aguero dan Raheem Sterling, dan pemain Newcastle United, Danny Rose, menolak kembalinya kompetisi di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.