Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, menilai pemain tunggal putra terbaik negaranya saat ini, Lee Zii Jia, bakal mendapat keuntungan jika Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) resmi menghadirkan kok sintetis pada turnamen internasional tahun depan.
Andai hal itu terjadi, Rashid Sidek yakin Lee Zii Jia bisa menjadi atlet Malaysia pertama yang meraih medali emas Olimpiade.
Menurut Sidek, karakter kok sintetis cocok dengan gaya main menyerang yang diusung Lee Zii Jia, Chou Tien Chen (Taiwan), dan Viktor Axelsen (Denmark).
"Kok sintetis akan menguntungkan para pemain menyerang. Jadi, pebulu tangkis seperti Zii Jia akan memiliki keunggulan," tutur Sidek, dilansir BolaSport.com dari NST.
Baca Juga: Tatap Kelas Berat, Jon Jones Percaya Diri Kariernya Akan Meledak di UFC
"Zii Jia suka menyerang dan tidak akan mudah mengalahkan dia di Tokyo (Olimpiade 2020). Dia sudah menunjukkan progres dan akan bermain lebih baik pada musim depan."
"Dia akan punya kans untuk meraih gelar juara tunggal putra pada Olimpiade tahun depan."
"Tien Chen dan Axelsen juga pemain menyerang. Jadi, mereka mungkin akan membuat kejutan juga," kata Sidek lagi.
Baca Juga: Laga Berlangsung Sentimentil, Walt Harris Kalah pada UFC Fight Night
Sementara itu, pemain-pemain dengan gaya main elegan seperti Kento Momota (Jepang) serta Chen Long dan Shi Yu Qi (China), dianggap Sidek akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan kok sintetis.
"Momota memiliki skill yang sangat bagus dan suka mengalahkan lawannya dengan permainan yang cantik," tutur dia.
"Zii Jia seharusnya tidak membuang kesempatan andai (perkenalan kok sintetis) berjalan sesuai rencana," kata Sidek lagi.
Pada Januari 2020, BWF telah menyetujui rencana untuk memperkenalkan kok sintetis ke penyelenggaraan turnamen-turnamen internasional di setiap level mulai tahun depan.
Namun, rencana tersebut bisa saja berubah menyusul pandemi virus Corona alias Covid-19 yang membuat sejumlah turnamen pada tahun ini mengalami penundaan atau pembatalan.
Banyak pihak, termasuk komunitas pemain dan pelatih, meminta BWF untuk menangguhkan rencana perkenalan kok sintetis sampai ke tahun berikutnya alias tahun 2022.
Selain masa adaptasi yang terlalu singkat, sementara banyak atlet tengah memburu tempat pada Olimpiade Tokyo 2020, kualitas dari kok sintetis ini juga masih dipertanyakan.
Baca Juga: Dipuji Mike Tyson Ini, Conor McGregor Justru Salah Tingkah
Saat ini, kok yang dipergunakan dalam turnamen bulu tangkis internasional dibuat dari bulu angsa atau bebek.
Adapun, kok sintetis dibuat dari bahan plastik yang disetujui BWF dan pengembangan teknologinya diprakarsai oleh Yonex.
Sementara itu, meski menilai Lee Zii Jia bakal mendapat keuntungan, Rashid Sidek berharap BWF tidak akan memperkenalkan kok sintetis tersebut ke bulu tangkis.
"Olahraga ini tidak akan menarik lagi. Kehadirannya (kok sintetis) akan memperbanyak pemain-pemain membosankan yang cuma mengandalkan smes dan tidak punya skill untuk memenangi pertandingan," kata Sidek menegaskan.
Baca Juga: Selain Taufik Hidayat, Inilah 7 Pebulu Tangkis Muslim Indonesia yang Juara Dunia
Turnamen terakhir yang digelar BWF pada tahun ini ialah All England Open 2020 di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 11-15 Maret lalu.
Lee Zii Jia tampil cukup baik pada debut penampilannya dengan menembus babak semifinal.