Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Samuel Eto'o mengungkapkan cara simpel Jose Mourinho saat meyakinkan dirinya untuk bergabung dengan Inter Milan.
Samuel Eto'o bergabung dengan Inter Milan pada 2009 sebagai salah satu syarat perpindahan Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona.
Tak perlu waktu lama bagi Eto'o untuk menjadi salah satu penyerang terbaik di Inter Milan.
Penyerang asal Kamerun itu berhasil mencetak 53 gol dan 25 assist dari 102 pertandingannya bersama Nerazzurri di semua kompetisi.
Selama dua musim berseragam biru hitam, Eto'o berhasil mempersembahkan treble winners pada 2010 di bawah asuhan Jose Mourinho.
Baca Juga: Ralf Rangnick Pindah ke AC Milan, Baby Mourinho Ikut Menyusul?
Mantan pemain Barcelona itu turut serta membawa Inter Milan menjuarai Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions sekaligus dalam satu musim.
Raihan tersebut membuat Inter Milan menjadi satu-satunya tim Italia yang bisa meraih treble winners dalam satu musim.
Di balik kesuksesan Eto'o bersama Inter Milan, terselip cerita ketika Mourinho membujuknya untuk berlabuh ke Giuseppe Meazza.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Football Italia, Eto'o mengungkapkan cara sederhana yang digunakan pelatih asal Portugal itu untuk meyakinkannya.
"Mourinho meyakinkan saya dengan cara yang sederhana," ucap Eto'o.
Baca Juga: Eks Bomber Persib Carlton Cole Curhat Alasan Tinggalkan Chelsea walau Disukai Mourinho
"Dia mengirimi saya baju Inter bernomor 9 dan menulis kepada saya, itu milikmu, itu menunggu kamu," tutur Eto'o melanjutkan.
Eks pemain berusia 39 tahun itu juga mengungkapkan sambutan hangat dari mantan rekan setimnya di Inter, Marco Materazzi.
Eto'o mengenang saat Materazzi mengiriminya sebuah pesan lewat ponsel.
"Materazzi mengatakan, 'jika kamu datang ke Inter, kita akan memenangi segalanya'," ujar Eto'o.
"Saya tidak punya nomornya di kontak saya, jadi saya bertanya pada (Demetrio) Albertini, 'apakah ini nomormu?'"
Baca Juga: Liga Inggris Kembali Dimulai, Jose Mourinho Stres Ingin Kompetisi Dilanjut
"Itu benar-benar milik Marco. Hal seperti itu tidak pernah terjadi pada saya sepanjang karier."
"Pesan itu sangat membebani keputusan saya, dan itu melahirkan persahabatan," kata Eto'o melanjutkan.
Eto'o juga tak lupa menceritakan Presiden Inter Milan saat itu, Masimo Moratti, menyambutnya dengan hangat.
Mantan pemain Anzhi Makhachkala itu merasa sangat senang dengan sambutan hangat Moratti.
"Presiden Moratti memanggil saya tidak lama setelah itu, dan dalam bahasa Prancis yang sempurna berkata kepada saya, 'Eto'o, percayalah padaku, kamu akan bersenang-senang di Inter, rasanya seperti di rumah.' Dia benar," kata Eto'o.
Baca Juga: Terungkap, Keputusan Jose Mourinho yang Bikin Petr Cech Kabur ke Arsenal
Peraih 4 kali penghargaan pesepak bola terbaik Afrika itu juga menyampaikan bahwa dirinya adalah pendukung Inter Milan sampai mati.
"Jika sekali Anda sebagai seorang Interista (penggemar Inter), Anda akan mati sebagai Interista. Begitulah," ucap Eto'o.