Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dua pelatih Liga 1 2020 yang kental dengan Persib Bandung ini memiliki momen dengan pelatih papan atas dunia, termasuk eks arsitek Inter Milan dan Barcelona.
Liga 1 2020 dihiasai dengan pelatih-pelatih asing. Tercatat ada 11 pelatih asing membesut tim di Liga 1 2020.
Pelatih-pelatih asing itu adalah, Igor Kriushenko, Dejan Antonic, Bojan Hodak, Dragan Dukanovic, Jacksen F Tiago, Sergio Farias, Robert Rene Alberts, Edson Tavares, Paul Munster, Stefano Cugurra, dan Mario Gomez.
Sementara ada tujuh pelatih lokal yang melatih klub Liga 1 2020.
Tujuh pelatih lokal tersebut adalah Djadjang Nurdjaman, Rahmad Darmawan, Aji Santoso, Nil Maizar, Joko Susilo, Hendri Susilo, dan Widodo C Putro.
Baca Juga: Suka Usil, Egy Maulana Vikri Jadi Pemain Paling Jahil di Timnas U-19 Indonesia
Dari 11 pelatih asing di Liga 1 2020, tiga di antaranya kental dengan aroma Persib Bandung. Pertama Robert Rene Alberts yang merupakan pelatih Persib musim ini.
Kedua, Mario Gomez yang merupakan pelatih Persib di Liga 1 2018. Ketiga adalah Dejan Antonic yang melatih Persib Bandung pada 2015.
Dua nama di antara tiga pelatih itu pernah memiliki momen dengan pelatih-pelatih papan atas dunia.
1. Mario Gomez
Mario Gomez musim ini melatih Arema FC. Musim sebelumnya ia memimpin Borneo FC.
Akan tetapi klub pertama Mario Gomez di Indonesia adalah Persib Bandung. Pada Liga 1 2018, Mario Gomez mencuri perhatian saat ditunjuk sebagai pelatih Persib.
Ia pun digadang-gadang bisa membangkit peforma Persib yang pada musim 2017 tampil buruk.
Benar saja, Mario Gomez mampu mengangkat Persib Bandung pada musim 2018.
Baca Juga: Belum Ada Tanda Liga 1 Lanjut, Bali United Tetap Bersih-bersih Stadion
Pelatih asal Argentina itu membawa Persib menjadi juara paruh musim dan finis di posisi keempat klasemen Liga 1 2018.
Mario Gomez memang telah berpengalaman sebagai pelatih. Ia telah mencicipi berbagai kompetisi di berbagai negara.
Bahkan ia memiliki kenangan dengan eks pelatih Inter Milan Hector Cuper. Mario Gomez pernah bekerja sebagai asisten Hector Cuper di Valencia (1999-2001) dan Inter Millan (2001-2003).
Setelah itu, pada 2004 Mario Gomez memutuskan bekerja sebagai pelatih kepala dengan membesut klub Argentina Gimnasia La Plata.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts pun memiliki momen dengan pelatih papan atas dunia, Johan Cruyff yang pernah membesut Barcelona.
Akan tetapi momen Robert Rene Alberts dengan Johan Cruyff jauh sebelum keduanya berkarier sebagai pelatih.
Momen keduanya terjadi saat, Robert Rene Alberts berusia 14 tahun dan masih menimba ilmu di tim junior Ajax Amsterdam.
Robert Rene Alberts pun menceritakan pertemuannya dengan Johan Cruyff dalam video yang diunggah di channel Youtube Robert Rene Alberts pada Minggu (17/5/2020).
"Satu hari di mana hari itu mengubah hidup saya sebagai pemain muda, saat itu saya 14 tahun," ujar Robert.
"Saat itu juga saya bermain di klub juniornya Ajax. Ada seorang pemain terkenal tiduran di sebelah saya saat saya sedang cedera," katanya.
Ternyata Robert Rene Alberts dan Johan Cruyff mengalami cedera yang serupa.
"Dan ternyata kita memiliki cedera yang sama, cedera pangkal paha. Kita mendapatkan suntikan dari dokter Ajax," ujar Robert.
Baca Juga: Febri Hariyadi Pilih Wulan Guritno Ketimbang Dian Sastro, Ini Alasannya
"Dia mulai mengajak saya mengobrol, dia bertanya 'Hei, siapa namamu?' Saya bilang 'Nama saya Robert , Robert Alberts' Dia bilang 'Okay Robbie, kamu harus jadi pemain yang lebih jenius'. Dia bilang 'oh saya juga'. Setelah itu kita mulai mengobrol," ujar pelatih asal Belanda itu.
"Dia ngobrol dengan saya seperti ngobrol dengan teman sendiri. Seperti kita seakan-akan main bola bareng. Tapi dia pemain terkenal, tidak hanya di Ajax bahkan se-Belanda kenal siapa dia," kata Robert.
Robert pun menceritakan bahwa Cruyff menilai bahwa apa yang ia lakukan saat umur 14 tahun itu salah.
"Sambil nunggu dokter datang dia bertanya, 'Robert, kenapa kamu latihan setiap hari?' Dan saya bilang 'Tentu saja, saya mau jadi pemain terbaik'. Dia bilang 'Jangan itu salah' Lalu saya bilang 'Salah? kenapa salah?' Dia bilang, 'Jangan, itu salah.' Lalu saya bilang, 'Salah? Kenapa salah untuk menjadi pemain terbaik?'," kata Robert.
"Lalu saya bilang, 'Lalu apa jawaban yang benar?' Dan dia bilang, 'Kamu latihan untuk pertandingan selanjutnya. Kamu latihan hanya untuk itu, kamu latihan untuk menjadi lebih baik saat pertandingan. Dan secara otomatis kamu akan menjadi pemain yang lebih baik.' Setelah saya mendapat suntikan kita meninggalkan ruangan," ujarnya.
Setelah pertemuan karena sama-sama cedera itu, Johan Cruyff pun menjadi inspirasi Robert Rene Alberts.
"Setelah itu kita sering bertemu lagi, dia menjadi pelatih di Ajax dan juga Swedia. Dan dia menjadi inspirasi besar buat saya, sebagai idola, sebagai bintang," ujar Robert.