Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pemain Persib Bandung, Michael Essien, bercerita tentang pengalamannya harus menjadi pemain pengganti untuk Gian Zola di Liga 1 2017.
Eks gelandang Persib Bandung, Michael Essien, baru-baru ini melakukan wawancara dengan jurnalis asal Afrika Selatan, Carol Tshabalala.
Dalam wawancara yang dilakukan lewat fitur Instagram Live itu, mereka membahas perjalanan karier Essien sebagai pemain sepak bola.
Salah satu hal yang dibahas adalah pengalaman mantan bintang Chelsea itu ketika menjadi marquee player untuk Persib Bandung di Liga 1 2017.
Baca Juga: Satu Kartu Merah Gagalkan Upaya Sir Alex Ferguson Raih Liga Champions 2012-2013
Salah satu momen yang membekas dalam hati Essien adalah ketika dirinya harus menjadi pemain pengganti bagi pemain muda Maung Bandung, Gian Zola.
Seperti diketahui, Liga 1 2017 memiliki regulasi yang mewajibkan klub untuk memainkan pemain yang berusia di bawah 23 tahun.
Tak hanya itu, para pemain muda itu juga harus bermain minimal selama 45 menit.
Oleh sebab itu, Essien harus mengalah dan baru bermain di babak kedua menggantikan Gian Zola.
Baca Juga: Ketimbang Pikirkan Nurmagomedov, McGregor Punya Kans Rajai Kelas Welter UFC
"Mereka (PSSI) punya peraturan memainkan pemain di bawah usia 21 tahun, setidaknya selama 45 menit. Pelatih menyiapkan pemain untuk menjalankan peran saya di posisi nomor 10," ujar Essien dilansir Bolasport.com dari Instagram Carol Tshabalala.
"Namanya Zola. Dia punya adik bernama Beckham. Saya harus membiarkan dia bermain dan saya baru masuk di babak kedua."
"Itu bukan masalah buat saya, karena itu merupakan kesempatannya untuk memahami sepak bola," ucapnya lagi.
Mantan pemain timnas Ghana itu juga menambahkan bila sejatinya bukan hal yang mudah membandingkan Gian Zola dengan dirinya.
Baca Juga: Bek Persija Ryuji Utomo Sempat Diancam Sepatu Bolanya Dibakar, Ini Alasannya
Di atas kertas, Essien tentu jauh lebih diutamakan untuk bermain di lapangan ketimbang Gian Zola yang saat itu baru berumur
Namun, Essien memahami bila dirinya harus mengalah supaya Gian Zola mendapat kesempatan untuk bermain di timnas Indonesia.
"Tentu bukan hal yang mudah untuk membandingkannya dengan saya, tapi dia harus bermain," tuturnya.
Baca Juga: Kabar Baik bagi Bobotoh dan Persib, Ridwan Kamil Izinkan Sepak Bola di Jawa Barat
"Kalau tidak dimainkan, dia tidak bisa masuk timnas. Jadi saya harus mengalah."
"Tapi dia memang pemain yang bagus. Sekarang dia ada di timnas. Ada satu lagi, Febri (Hariyadi). Dia pemain yang luar biasa," ucapnya.
Essien sendiri tidak memiliki musim yang bagus ketika membela Persib Bandung di musim 2017.
Dari 29 penampilannya bersama Maung Bandung, Michael Essien hanya mampu mencetak lima gol dan menyumbang satu assist.
Baca Juga: Selama Liga 1, Pemain Persija Ini Paling Banyak Mendapatkan Kartu
Eks AC Milan itu juga sempat terlunta-lunta selama berada di Indonesia karena tidak mendapat kejelasan kontrak dari Persib Bandung.
Kendati demikian, bermain bersama Persib tetap menjadi pengalaman indah bagi Michael Essien.
"Percayalah, itu menjadi salah satu pengalaman paling indah dalam karier saya bermain untuk mereka," pungkasnya.