Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Salah seorang Bonek, Tias Noradiyatul, bercerita tentang suka dukanya menjadi perawat yang berada di garda depan melawan COVID-19.
Hampir tiga bulan sejak Shopee Liga 1 2020 resmi ditunda pada pertengahan Maret lalu akibat pandemi COVID-19.
Akibatnya, banyak pecinta sepak bola nasional yang merindukan pertandingan kembali digelar.
Kerinduan itu dirasakan oleh Tias Noradiyatul, seorang Bonek yang sedang menjadi perawat di garda terdepan penanggulangan COVID-19.
Baca Juga: Demi Tembus Skuat Utama Real Madrid, Achraf Hakimi Tolak Pinangan Inter Milan
View this post on InstagramCOK VID sementara PERSEBAYA SELAMANYA!!
A post shared by Tias Noradiyatul M, S.Tr.,Kep (@tias_suprapto) on
Nama Tias ramai dibicarakan di jagad maya setelah dirinya mengunggah foto sambil menggunakan alat pelindung diri (APD).
Dalam unggahanya, Tias juga memegang secari kertas bertuliskan "Cok Vid Sementara, Persebaya Selamanya, Salam Satu Nyali Wani!".
Unggahan perawat asal Surabaya itu lantas mendapat banyak dukungan dari warganet.
"Awalnya saya sebatas kangen tribun, kangen Persebaya, kangen semua hal yang ada di Surabaya," ungkap Tias dilansir Bolasport.com dari laman resmi Persebaya.
Baca Juga: VIDEO - Borussia Dortmund Dipermak 5 Gol Saat Tandang ke Markas Bayern Muenchen
"Lalu salah satu teman di komunitas Bonek Campus minta saya bikin tulisan, jadi saya bikin tulisan tersebut," tambahnya lagi.
Perawat yang kini bertugas di RS Pertamina Jaya, Jakarta, mengaku sudah lama menjadi Bonita, sebutan bagi Bonek perempuan.
Tias juga sering datang langsung ke stadion untuk mendukung Persebaya, baik di laga kandang maupun tandang.
Dua bulan lalu, Tias memutuskan bergabung dengan relawan di Jakarta untuk menanggulangi virus corona di garda terdepan.
Baca Juga: Pesan Mike Tyson untuk Petinju Kesayangannya: Jangan Jadi Orang Normal
Namun, misinya untuk pergi ke Jakarta sempat ditolak oleh orang tuanya.
"Jujur, orang tua saya sebenarnya tidak memperbolehkan saya ke luar kota, namun saat saya ijin untuk merawat pasien Covid-19, Alhamdulillah mereka merestui pilihan saya dan memberikan dukungan penuh hingga saat ini" terangnya.
"Padahal dulu niat saya datang ke sini karena di sini pusatnya, butuh banyak tenaga medis, lah kok sekarang malah Surabaya dan Jatim lebih parah, bikin saya makin kangen dan sedih," kata Tias.
Karena berinteraksi dengan pasien COVID-19 setiap hari, Tias memiliki ruang gerak yang terbatas.
Baca Juga: Lionel Messi Mengatakan Bahwa Dirinya Ingin Pergi dari Barcelona
Segala kegiatannya hanya bisa dilakukan di rumah sakit atau hotel tempatnya menginap.
Oleh sebab itu, Tias sangat berharap supaya masyarakat khususnya Bonek mematuhi protokol kesehatan.
"Di sini pengawasannya ketat, meski yang rumahnya Jakarta juga gak boleh pulang, Alhamdulillah meski sudah merawat ratusan pasien positif, hasil tes swab saya per tanggal 17 kemarin negatif," ujarnya.
"Jujur, saya sempat menangis, jangankan membayangkan lebaran tanpa keluarga di hotel, kemarin saat puasa pertama juga nangis, karena saya belum pernah jauh dari orang tua."
"Saya juga pengen pulang, tapi saya harus mengesampingkan perasaan pribadi saya, semoga wabah ini segera selesai," pungkasnya.