Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sosok Ini di Balik Berubahnya Stadion PSM Makassar Jadi Kebun Kangkung dan Sawi

By Ibnu Shiddiq NF - Sabtu, 23 Mei 2020 | 14:00 WIB
Kondisi Stadion Mattoanging, Makassar, yang beralih fungsi jadi kebun pada area tribun terbuka setelah lama tidak digunakan, Rabu (20/5/2020). (WAHYU SUSANTO/TRIBUN TIMUR)

BOLASPORT.COM - Sempat ramai beredar kabar markas PSM Makassar, Stadion Mattoanging atau Stadion Andi Mattalatta, dialihfungsikan menjadi kebun kangkung dan sawi.

Semenjak tim diliburkan sejak 16 Maret lalu karena COVID-19, berbagai aktivitas pemain PSM Makassar turut dihentikan.

Termasuk latihan bersama tim PSM Makassar yang kerap kali digelar di Stadion Andi Mattalatta.

Imbasnya stadion yang didirikan pada tahun 1957 itu jarang dipakai dan tak terawat sama sekali.

Hingga puncaknya stadion ditanami berbagai macam sayuran, yakni kangkung dan sawi.

Baca Juga: Ferdinand Sinaga Beberkan Alasan Betah Berseragam PSM Makassar

Petugas Stadion Andi Mattalatta, Sanusi atau kerap dipanggil Bece, merupakan sosok yang menyulap sebagian area terbuka tribun menjadi ladang sayur.

Sanusi menuturkan libur kompetisi Liga 1 turut berdampak bagi perekonomian hidupnya.

Biasanya ia dan rekannya diberi tanggung jawab merawat stadion kala PSM akan melakoni laga kandang.

Kini, tidak adanya pertandingan membuatnya juga tak mendapatkan pemasukan.

“Kami yang menjadi petugas kebersihan mau bagaimana lagi? Tidak ada pendapatan saat kompetisi berhenti seperti sekarang. Kami butuh makan,” kata Sanusi.

Untuk itulah ia berinisiatif menanam sayuran agar stadion tetap bermanfaat meski tak digunakan.

"Makanya hal ini yang dilakukan (menanam sayur) kalau tidak ada kompetisi. Apalagi liga dihentikan karena pandemi. Daripada tidak dipakai, mending ditanami sayur," ujar Bece.

Ia menambahkan jika dirinya hanya menanam sayur selama libur kompetisi karena pandemi virus corona.

Apabila kompetisi kembali dimulai, ia berjanji tak lagi berkebun.

Baca Juga: Bek PSM Makassar Masih Bisa Ibadah Ramadan di Masjid Maluku

Hasil panen juga tak diperjualbelikan. Ia gunakan sendiri serta diberikan pada penjaga stadion lainnya.

"Ini saya tanam selama ada COVID-19. Hasilnya kami bagi-bagi di dalam gedung stadion dan tukang becak. Kalau kangkung ini dibeli di pasar harganya 5000 rupiah seikat," tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P