Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Ngawur AC Milan Pembawa Formasi 3-4-3 Dibela Massimo Ambrosini

By Dwi Widijatmiko - Minggu, 24 Mei 2020 | 10:40 WIB
AC Milan merayakan gelar juara Liga Italia 1998-1999 di bawah pelatih Alberto Zaccheroni. (TWITTER)

BOLASPORT.COM - Mantan gelandang AC Milan, Massimo Ambrosini, menyebut pelatih Alberto Zaccheroni tidak mendapatkan penghargaan sebagaimana mestinya.

Dua puluh satu tahun yang lalu, AC Milan berhasil meraih scudetto ke-16 di bawah asuhan pelatih Alberto Zaccheroni.

Kesuksesan AC Milan menjadi juara Liga Italia itu terbilang spektakuler karena tidak disangka-sangka.

AC Mila memastikan diri menjadi juara pada pekan terakhir, 23 Mei 1999, berkat kemenangan 2-1 atas Perugia.

I Rossoneri finis di puncak klasemen hanya dengan keunggulan 1 poin atas Lazio. 

Baca Juga: Waktu AC Milan Juara Pakai Formasi 3-4-3, Posisi Semua Pemain Ngawur

Tidak sedikit yang menganggap AC Milan hanya beruntung karena kondisi tim saat itu sebetulnya tidak mencerminkan sebuah skuad juara.

Alberto Zaccheroni membawa filosofi permainan dan skema baru yang belum pernah digunakan AC Milan sebelumnya.

Formasi 3-4-3 andalan Zaccheroni tidak diterima dengan mulus oleh para pemain lama yang sudah akrab dengan 4-4-2.

Mantan striker AC Milan ketika itu, Maurizio Ganz, sampai menyebut hanya Oliver Bierhoff pemain yang ditempat di posisi idealnya.

"Waktu itu hampir semua pemain AC Milan berada di posisi yang ngawur, bukan di tempat idealnya," kata Ganz beberapa waktu lalu.

Baru setelah Zaccheroni mengubah formasi menjadi 3-4-1-2, AC Milan memenangi 7 laga terakhir dan akhirnya menjuarai Liga Italia.

Baca Juga: DUEL KLASIK - 23 Mei 1999, AC Milan yang Berantakan Juara di Pekan Terakhir Liga Italia

Namun, salah satu gelandang AC Milan pada musim itu, Massimo Ambrosini, membela Zaccheroni.

"Zaccheroni dinilai terlalu rendah. Dia memiliki keberanian untuk menawarkan sesuatu yang baru dan kami mengikutinya," ujar Ambrosini seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.

"Betul sedikit keberuntungan kami alami, tetapi kami juga memenangi scudetto dengan kekuatan sendiri dan mengikuti seorang pelatih yang inovatif," lanjut gelandang berambut pirang ini.

Ambrosini berhasil merebut tempat di tim utama AC Milan pada 1998-1999 setelah memperkuat tim pada 1995-1996.

Dia kemudian membela AC Milan sampai 2012-2013.

Pemain kelahiran 29 Mei 1977 itu mengoleksi total 489 penampilan di semua kompetisi dan menjadi kapten tim pada selang 2009-2013.

Bersama AC Milan, Ambrosini menjuarai Liga Italia empat kali, Coppa Italia sekali, Piala Super Italia dua kali, Liga Champions dua kali, Piala Super Eropa dua kali, dan Piala Dunia Klub sekali.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P