Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bersama APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia), kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, tengah memperjuangkan kesejahteraan pesepak bola Tanah Air.
APPI telah menggelar rapat virtual bersama PSSI pada Selasa (26/5/2020) lalu.
Andritany Ardhiyasa mengikuti rapa selaku Wakil Presiden APPI ditemani Firman Utina sebagai Presiden serta beberapa staf lainnya.
Di antaranya Kurniawan Dwi Yulianto, Ponaryo Astaman, Mohamad Hardika Aji, dan Jannes H. Silitonga.
Baca Juga: Anggota Exco PSSI Asprov Jabar: Digulirkannya Kembali Kompetisi Sangat Membahayakan
Rapat tersebut menitikberatkan mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 di tengah pandemi COVID-19.
Setiap anggota rapat dipersilakan untuk memberikan saran dan masukan, termasuk Andritany.
Eks kiper Sriwijaya FC itu membicarakan soal permasalahan hak dan gaji yang diterima pemain.
Ia menilai peraturan yang telah ditetapkan PSSI dalam SK bernomor SKEP/48/III/2020 banyak ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya.
Aturan itu berisi soal penghentian kompetisi di mana terdapat poin tentang pembayaran gaji pemain maksimal 25 persen dari nilai kontrak.
Baca Juga: Sebelum Vaksin COVID-19 Ditemukan, Gusti Randa Usul Liga 1 Dihentikan
Karena jalannya rapat yang kurang memadai, Andritany berharap pada rapat selanjutnya dapat ditemui titik terang soal gaji tersebut.
Menurutnya, urusan gaji menjadi penting lantaran masih terdapat klub-klub yang belum sejalan dengan aturan pemotongan gaji 75 persen.
"Masih akan ada rapat-rapat selanjutnya, sesuai dengan petunjuk FIFA tentang adanya negosiasi antara klub dengan pemain, mungkin akan sedikit rumit dalam pembahasan," ucap Andritany dikutip BolaSport dari Tribun Jakarta.
Menurut informasi yang didapatkan pihak APPI, gaji yang diterima para pemain dari tim Liga 2 bahkan tidak lebih dari 10-15 persen dari pendapatan yang diterima sebelumnya.
Dari aturan tersebut, ada pula pemain Liga 2 yang menerima gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR) sebesar Rp736 ribu atau hanya 17 persen dari gaji minimum.
Untuk itu, Andritany berharap rapat mendatang dapat menyelesaikan problematika tersebut.
"Tetapi, dengan semangat yang sama demi keberlangsungan kompetisi, kami optimistis bisa menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak," tutup kapten Persija itu.