Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kejelasan status berlanjutnya kembali Liga 1 2020 masih belum dipastikan kapan akan dimulai lagi.
Banyak opsi yang sudah disampaikan oleh klub-klub Liga 1 2020 kepada PSSI tentang apakah kompetisi bisa berjalan lagi atau tidak di tengah pandemi virus corona.
Salah satu opsi bergulirnya kembali Liga 1 2020 disampaikan oleh dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi.
Saat dihubungi awak media, Syarif Alwi mengatakan Liga 1 2020 bisa kembali berjalan dengan sistem pembagian wilayah.
Sebanyak 18 klub yang berpartisipasi bisa dibagi ke dalam wilayah Barat, Tengah, dan Timur.
Artinya, setiap wilayah akan diisi oleh enam klub agar Liga 1 2020 bisa berjalan dengan lancar hingga tuntas.
Syarif Alwi mengambil contoh jika salah satu wilayah bisa dimainkan di Yogyakarta.
Nantinya semua klub dalam satu wilayah harus tinggal di hotel yang sama supaya bisa dipantau secara ketat.
Baca Juga: Dari Premier League ke League Two, Banyak Pemain Inggris yang Berminat Main di Indonesia
"Buat tiga wilayah, Barat, Tengah, Timur," kata Syarif Alwi.
"Contoh di Yogyakarta dan memesan satu hotel yang bisa diisi oleh 300 orang."
"Kenapa satu hotel, karena agar bisa monitoringnya gampang dan jelas aturan akan ketat," ucap Syarif Alwi menambahkan.
Dokter berkacamata itu yakin dengan tinggal di satu tempat, pemain bisa memiliki kedisiplinan yang ketat.
Baca Juga: Klub Liga 1 Harus Lakukan Test Covid-19 Dulu Jika Kompetisi Berlanjut
Nantinya hotel tersebut bisa dijaga oleh polisi ataupun TNI.
Dengan pembagian wilayah itu keuangan klub juga bisa terkontrol secara baik.
Klub juga tidak usah memikirkan biaya penerbangan yang harus dilakukan setiap pekan.
"Klub bisa mengontrol budger. Pengeluaran jelas bisa dihitung dari awal kalau di satu tempat dan tidak perlu pulang pergi pakai penerbangan," ucap Syarif Alwi.
Baca Juga: Sikap 18 Klub Liga 1 Hasil Rapat dengan PSSI, Ada yang Minta Berhenti
Syarif Alwi juga yakin hotel pasti mau menerima kedatangan peserta klub Liga 1 di tengah situasi yang sepi akibat virus corona.
Bahkan, hotel juga bisa memberikan diskon ke klub yang menginap.
"Untuk makan diatur hotel, lalu gizi pemain juga terpantau. Pintu keluar satu akses saja jadi aman. Kemana-mana bisa gunakan masker," ucap Syarif Alwi.
"Jangan dianggap enteng, new normal itu justru berisiko."
"Jadi kalau satu tim ada yang positif Covid-19 harus didrop timnya dari hotel dan pertandingan. Dicek semua, jangan ada pertandingan dulu," tutup Syarif Alwi.