Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks race engineer Ferrari, Rob Smedley, meyakini bahwa musim kompetisi Formula 1 2019 adalah musim terbaik dari Sebastian Vettel.
Sebastian Vettel cuma bisa memenangi satu balapan pada musim lalu yakni di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, Singapura.
Alhasil, dia pun menempati peringkat kelima klasemen akhir pembalap Formula 1 alias F1 dengan 240 poin.
Vettel bahkan kalah dari rekan setimnya, Charles Leclerc, yang mampu memenangi dua balapan (Belgia dan Italia) dan finis di urutan keempat klasemen akhir pembalap F1 2019 dengan 264 poin.
Padahal, musim lalu adalah musim pertama Leclerc membalap untuk Ferrari.
Baca Juga: Jon Jones Sebut Presiden UFC Pembohong soal Dia Ingin Uang Deontay Wilder
Meski atensi dunia kini lebih tertuju kepada Leclerc ketimbang Vettel, Rob Smedley menilai Vettel adalah "juara sejati" pada musim kompetisi F1 2019.
Penilaian Smedley itu tidak lepas dari cara Vettel bangkit setelah sempat kesulitan memulai musim kompetisi.
Berbeda dengan musim 2018, ketika Vettel mampu memenangi dua seri pertama (Australia dan Bahrain), tahun lalu, pembalap asal Jerman itu hanya bisa finis di posisi keempat dan kelima pada seri balap yang sama.
Vettel baru bisa naik ke podium pada balapan F1 China dan Azerbaijan setelah finis di urutan ketiga.
Seusai itu, performa Vettel bak wahana roller-coaster yang naik-turun.
Juara dunia F1 empat kali itu bahkan sempat finis di urutan ke-16 saat melakoni balapan di Inggris sebelum akhirnya kembali masuk ke posisi podium pada balapan di Jerman dan Hungaria.
Padahal, musim sebelumnya, Vettel adalah kampiun balapan F1 Inggris.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Antar Roger Federer Kalahkan Ronaldo dan Messi
Deretan fakta inilah yang dinilai Smedley sebagai ujian terberat dalam perjalanan karier Vettel.
Dia bahkan cemas Vettel akan memutuskan pensiun pada akhir musim ini setelah kontraknya di Ferrari tidak diperpanjang.
Di mata Smedley, pensiunnya Vettel akan menjadi kehilangan besar bagi ajang balap Formula 1.
"Saya pikir akan seperti itu karena saya pikir F1 memiliki sosok pembalap yang sangat bagus di sana (Vettel), betul-betul pembalap yang luar biasa," ucap Smedley pada podcast F1 Nation, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Anda tahu, saya pikir tahun terbaik dia selama tampil pada Formula 1 -saya akan mendapat banyak kritik untuk ini- adalah tahun lalu, musim 2019," kata Smedley lagi.
Selain berjuang mengatasi kendala dari jet darat Ferrari, Sebastian Vettel juga dituntut untuk bersikap bijak saat menghadapi penilaian dunia terhadap persaingan internalnya dengan Charles Leclerc.
Banyak yang menganggap masa Vettel sudah habis dan Ferrari lebih baik fokus ke karier Leclerc saja.
"Saya pikir dia menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya pada tahun itu, sementara semuanya seperti meminggirkan dia. Sebab, itu adalah hal termudah untuk dilakukan, bahwa Charles akan menjadi lebih baik dan lebih baik, dan hal itu bakal menghabisi Sebastian," tutur Smedley.
"Saya pikir kita melihat Sebastian Vettel yang sesungguhnya pada akhir tahun kemarin, saat dia sedikit hilang arah."
"Saya yakin dia bebas untuk mengakui itu, bahwa dia tidak berada di tempat yang diinginkan, baik dengan tim maupun rekan setimnya pada awal tahun."
"Namun, dia kemudian menundukkan kepalanya dan itu adalah tanda dari juara sejati. Dia kembali," ucap Smedley lagi.
Baca Juga: Cara Justin Gaethje untuk Jadi Legenda UFC, Kalahkan 3 Petarung Elite
Sampai saat ini, masa depan Sebastian Vettel pada Formula 1 masih belum jelas.
Yang pasti, mulai musim depan Vettel sudah bukan lagi berstatus pembalap Ferrari.
Posisinya digantikan oleh Carlos Sainz Jr.
Sementara itu, belum ada tanda-tanda ke mana Vettel akan berlabuh kelak.