Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho, akan diperiksa oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) terkait selebrasinya yang mendukung George Floyd.
Setelah mencetak gol pertamanya di laga Bundesliga antara Borussia Dortmund dan Paderborn, Jadon Sancho melakukan selebrasi dengan membuka kausnya dan menunjukkan tulisan 'Justice For George Floyd'.
Selebrasi tersebut dilakukan Sancho untuk memberi dukungan kepada George Floyd, warga Amerika Serikat yang kehilangan nyawanya di tangan polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pada Senin (25/5/2020).
Baca Juga: Selain Latihan, Gelandang Persib Bandung Tidak Lupa Tetap Atur Pola Makan
Sancho melakukan hal tersebut karena ingin memberikan dukungan kepada George Floyd seperti yang sudah dilakukan banyak orang sebelumnya.
Akan tetapi, Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) merasa selebrasi Sancho itu adalah sebuah kesalahan.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror, pihak DFB melarang tindakan semacam itu karena mengandung unsur politik.
Baca Juga: Meski Selamatkan Persib dari Degradasi, Yaris Riyadi Merasa Belum Pantas Disebut Legenda
Oleh sebab itu, DFB akan memanggil Sancho dan juga pemain Bundesliga lainnya yang melakukan hal serupa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite Kontrol DFB, Anton Nachreiner.
"Badan kontrol DFB akan menangani masalah ini dalam beberapa hari mendatang dan meneliti keadaan kasus ini," kata Nachreiner, Senin (1/6/2020).
Baca Juga: Pemain Barcelona Sadar Akan Risiko Berat Bermain Usai Pandemi COVID-19
Selain Sancho, penyerang Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram, juga akan dipanggil oleh DFB terkait masalah serupa.
Thuram menunjukkan dukungannya untuk George Floyd dengan melakukan gestur berlutut dengan satu kaki sambil kepalanya menunduk dan tangan bertumpu pada lutut.
Gestur ini adalah simbol gerakan Black Lives Matter yang dulu dipopulerkan pemain American Football, Colin Kaepernick.
No explanation needed. pic.twitter.com/5JO1CCJexU
— Gladbach (@borussia_en) May 31, 2020
Baca Juga: Fan Barcelona Tak Perlu Khawatir, Klausul Kepergian Lionel Messi Telah Berakhir
Saat lagu kebangsaan Amerika Serikat dikumandangkan, Kaepernick tidak berdiri menghormati, tetapi berlutut sebagai bentuk protes terhadap rasialisme yang terjadi di negaranya.
Gerakan Kaepernick kembali populer saat ini menyusul kasus kematian George Floyd.