Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bomber Persija Jakarta, Marko Simic, mengungkapkan perasaa ketika negara asalnya, Kroasia, kalah di final Piala Dunia 2018.
Langkah Kroasia di gelaran akbar sepak bola dunia sejatinya tak berjalan dengan mudah seperti yang diperkirakan.
Sebaliknya, tak banyak yang mempercayai tim kuda hitam itu berhasil lolos hingga partai final Piala Dunia 2018.
Baca Juga: Hasil Rapat PSSI, Ada Usulan Liga 1 Dimulai Lagi September 2020
Pasalnya usai menjuarai Grup D, Kroasia terseok-seok saat menghadapi Denmark dan Rusia, bahkan sampai harus melalui adu penalti.
Setelah dua kali menang lewat titik putih, Kroasia hanya unggul tipis 2-1 atas salah satu tim terkuat, Inggris di semifinal.
Hingga akhirnya tim besutan Zlatko Dalic berhasil mencapai partai final melawan timnas Prancis.
Kendati demikia, usaha tersebut tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Kroasia harus menerima kenyataan dikalahkan 2-4 oleh Prancis sekaligus membawa pulang piagam perak.
Baca Juga: Disamakan dengan Virgil van Dijk, Jandia Eka Tegaskan Kalau Bek Liverpool Itu yang Tiru Dirinya
Rentetan gol timnas Prancis lahir dari gol bunuh diri Mario Mandzukic (menit ke-18), penalti Antoine Griezmann (38'), Paul Pogba (59'), dan Kylian Mbappe (65') .
Sementara dua gol Kroasia dari kaki Ivan Perisic (28') dan Mario Mandzukic (69').
Striker Persija yang berkebangsaan Kroasia, Marko Simic, mengaku merasakan sedih yang mendalam lantaran timnas negaranya harus kalah di final Piala Dunia 2018.
"ini merupakan momen yang sangat berharga bagi seluruh warga Kroasia, semua orang menangis saat kalah di final Piala Dunia 2018," ucap Marko Simic dikutip BolaSport dari Youtube Persija.
"Satu bulan kami semua kurang tidur begadang menonton pertandingan, saya di sini rela begadang juga menunggu pertandingan," tambahnya.
Baca Juga: Alasan Bek Persija Suka Lagu Ini hingga Idolakan Band Sejuta Penggemar
Marko Simic menyebut jika kemenangan Prancis tak lepas dari bantuan Video Assistant Referee (VAR).
Menurutnya wasit yang memimpin saat itu, Nestor Pitana, terlalu bergantung dengan teknologi VAR.
Tak sedikit keputusan Nestor Pitana yang menurut top scorer Liga 1 2019 itu merugikan timnas Kroasia.
Kendati demikian, Simic enggan terlalu mempermasalahkan lantaran penggunaan teknologi ia yakini akan membantu sepak bola ke depannya.
"Sangat luar biasa, tetapi saya sedih karena saat final harus menerima hasil VAR," uca Simic.
"Tanpa peraturan itu (VAR), mungkin saja kami yang menang, tetapi itu peraturan, kita tidak bisa meratapinya terus-menerus," tutupnya.