Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, mengaku beruntung memiliki pelatih sekelas Hendrawan yang berstatus juara dunia.
Selain itu, Hendrawan juga punya pengalaman menangani sosok legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, sebelum kini membimbing Lee Zii Jia.
Sejak dilatih Hendrawan pada akhir Agustus tahun lalu, progres Lee terbilang cukup baik.
Dia meraih medali emas SEA Games Manila 2019 dan membawa negaranya menembus final Kejuaraan Beregu Asia 2020.
Adapun pada turnamen individual di bawah BWF, Lee mampu memijak semifinal pada Malaysia Masters 2020 dan All England Open 2020.
Kini, pemain kelahiran Kedah berusia 22 tahun itu sudah menempati peringkat ke-10 dunia.
Baca Juga: Alasan Evander Holyfield Maafkan Gigitan Mike Tyson pada Tahun 1997
"Saya mulai berlatih di bawah bimbingan Hendrawan, akhir Agustus tahun lalu. Dia belum menyentuh area skill dan permainan di lapangan saya," ucap Lee, dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
"Malah, dia berbagi pengalamannya sebagai pemain. Pengalamannya sebagai juara dunia tidak ternilai, bukan sesuatu yang setiap pemain dapatkan."
"Dia memang belum punya banyak waktu untuk melatih skill saya karena tahun lalu saya sibuk bertanding. Sepertinya saya bermain lebih dari 20 turnamen tahun lalu," kata Lee lagi.
Baca Juga: Bos Pramac Racing Peringatkan Jack Miller Soal Jadi Pembalap Tim Pabrikan
Kendati belum merasakan program latihan untuk mengasah kemampuan bermain bulu tangkisnya, Lee Zii Jia mengaku sudah mengetahui apa yang diharapkan Hendrawan.
Menurut Lee, pelatihnya yang berasal dari Indonesia itu mau dia menjadi pemain yang lebih lengkap.
"Sejauh ini, saya selalu dilihat sebagai pemain satu dimensi yang mengandalkan permainan menyerang," ujar Lee.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa saya harus kompeten di keduanya, baik menyerang maupun bertahan, untuk menjadi pemain top dunia," kata Lee lagi.
Pada turnamen terakhirnya, All England Open 2020, Lee Zii Jia tampil cemerlang.
Dia sukses mengirim sinyal waspada kepada para pemain elite dunia dengan mencapai babak semifinal.
Padahal, partisipasinya tahun ini merupakan debut pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.
Namun, Lee mampu menunjukkan performa yang stabil dan menjanjikan.
Usai meraih kemenangan perdananya atas Jonatan Christie (Indonesia) pada babak kesatu, Lee kembali membuat kejutan dengan membungkam peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Chen Long (China), pada perempat final.
Baca Juga: Dana White Tak Yakin Conor McGregor Akan Kembali ke UFC Secepatnya
Lee nyaris menembus final andai saja mampu menyelesaikan pertandingan kontra Viktor Axelsen dengan kemenangan.
Pada gim ketiga, Lee sudah unggul 19-18 atas eks peman nomor satu dunia asal Denmark itu.
Akan tetapi, minimnya pengalaman serta belum matangnya mental bertanding Lee membuat dia terpaksa menelan kekalahan.
"Dia sedang belajar untuk memahami semuanya," ucap pelatih kepala tunggal putra Malaysia, Wong Choong Hann, secara terpisah.
"Ada momen di atas dan di bawah, dalam hal stabilitas mentalitasnya. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membimbing dia menetralkan elemen ini, sehingga dia bisa konsisten menunjukkan performa kuat, matang, dan dengan pola pikir positif," kata Wong lagi.