Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pandemi Covid-19 Paksa BAM Minta Bantuan BWF untuk Gelar Malaysia Open 2020

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 7 Juni 2020 | 11:05 WIB
Lee Chong Wei (tengah) saat bersama Chen Long dan Lin Dan di atas podium tunggal putra Malaysia open 2019, Minggu (7/4/2019). (twitter.com/bwfmedia)

BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Malaysia Association/BAM) meminta bantuan finansial kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) untuk menggelar turnamen Malaysia Open 2020 di tengah pandemi virus Corona alias Covid-19.

Dilansir BolaSport.com dari NST, BAM butuh tambahan dana sebesar 4 juta ringgit atau sekitar Rp 13,2 miliar agar bisa melangsungkan turnamen sesuai protokol kesehatan terkini di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, 24-29 November mendatang.

Pada era pandemi Covid-19, penyelenggara turnamen harus mengeluarkan dana baru untuk tenaga kerja tambahan serta keperluan lain demi mematuhi prosedur operasi standar (SOP).

Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) BAM Datuk Kenny Goh mengaku telah mengirim surat permohonan bantuan kepada BWF.

Baca Juga: VIDEO - Mengingat Keberingasan Amanda Nunes Saat Pukul KO 3 Petarung Top UFC

"Pengeluaran kami akan melambung gara-gara pandemi virus Coronas. Saya telah menulis surat untuk Sekjen BWF Thomas Lund mengenai hal ini," kata Goh.

"BWF tidak menawarkan bantuan dana untuk penyelenggaran turnamen. Namun, badan dunia itu harusnya sekarang memikirkan untuk memberi bantuan kepada negara-negara anggota."

"Sebab, penyelenggara harus menerapkan langkah-langkah keselamatan di semua level karena Covid-19 dan hal ini akan meningkatkan biaya."

"Kami harus merekrut lebih banyak orang dan juga menghabiskan waktu untuk membasmi kuman dan membersihkan tempat dan peralatan setiap hari," ucap Goh lagi.

Baca Juga: Alex Rins Sebut Valentino Rossi Bukan Rival untuk Gelar MotoGP 2020

Selain pusing memikirkan biaya pengeluaran yang bakal membengkak, Kenny Goh juga masih belum mengetahui secara pasti ketentuan penjualan tiket.

Andai ada pembatasan penjualan tiket, otomatis pemasukan turnamen akan berkurang.

"Kami juga tidak yakin apakah kami harus membatasi penjualan tiket untuk mematuhi SOP," tutur Goh.

"Kami belum menerima umpan balik dari BWF. Saya harap banding kami akan dipertimbangkan," kata dia melanjutkan.

Baca Juga: Tanpa Mike Tyson, Ini 10 Petinju Terhebat Sepanjang Masa Versi Media Inggris

Tahun lalu, Malaysia Open 2019 menjadi ajang unjuk gigi para pemain China.

Dari lima gelar juara yang diperebutkan, wakil Negeri Tirai Bambu berhasil menyabet empat.

Titel-titel kampiun itu datang dari Lin Dan (tunggal putra), Li Jun Hui/Liu Yu Chen (ganda putra), Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri), dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (ganda campuran).

Satu-satunya gelar yang lepas dari China ialah tunggal putri.

Titel tersebut diraih pemain Taiwan, Tai Tzu Ying.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P