Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RESMI - Skenario Darurat Liga Italia, Sistem Play-off atau Tanpa Juara Sama Sekali

By Beri Bagja - Selasa, 9 Juni 2020 | 04:48 WIB
Lazio mengalahkan Juventus dalam Piala Super Italia 2019 di Riyadh, 22 Desember 2019. (TWITTER.COM/JUVETHOUGHTS)

BOLASPORT.COM - Liga Italia dimulai lagi dengan berbagai skenario untuk menghadapi ancaman jika sewaktu-waktu dihentikan lagi akibat gelombang kedua pandemi Covid-19.

Liga Italia disiapkan bergulir kembali pada 20 Juni setelah vakum sejak Maret lalu akibat ekspansi virus corona.

Memulai kembali kompetisi Serie A dengan protokol kesehatan yang ketat adalah skenario ideal yang siap dihadapi publik sepak bola Italia.

Protokol ini di antaranya menggelar semua pertandingan sisa tanpa penonton di stadion.

Namun, bagaimana jika kompetisi terpaksa disetop lagi di tengah jalan dalam ancaman gelombang kedua Covid-19 yang masih nyata?

Senin (8/6/2020), Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan segenap pihak terlibat sudah menentukan kemungkinan yang bakal ditempuh.

Baca Juga: RESMI - Bursa Transfer Liga Italia Dibuka 1 September-5 Oktober 2020

Baca Juga: 1 Hal yang Buat Mancini Dukung Pergantian 5 Pemain saat Liga Italia Dimulai

Baca Juga: Klasemen Bundesliga - Bayern Menuju Gelar Ke-30, Satu Dedengkot di Ambang Degradasi

Plan B alias skenario cadangan bagi Serie A adalah menghentikan sisa pertandingan reguler musim ini.

Selanjutnya akan diterapkan sistem play-off buat pos-pos yang menentukan pemilik jatah tertentu.

Jadi tim-tim yang terlibat penentuan untuk juara liga, tiket ke Eropa, dan promosi-degradasi, akan diadu kembali dalam semodel turnamen mini bersistem gugur.

Opsi ini merupakan eksekusi dari jajak pendapat menurut mayoritas suara dari klub-klub kontestan.

Namun, bagaimana jika sama sekali tak diperbolehkan lagi ada pertandingan dan kompetisi harus dihentikan secara total?

TWITTER.COM/ENNOCKKOBINAESSE
Presiden FIGC, Gabriele Gravina, menyebut orang yang menginginkan Serie A 2019-2020 dibatalkan sebagai orang yang tidak suka sepak bola.

Skenario ketiga untuk situasi darurat itu pun sudah disiapkan.

Plan C ialah menyetop kompetisi saat itu juga dengan penentuan kompetisi disesuaikan dengan klasemen terakhir.

Cara buat menentukan peringkat akhir klub ialah memakai algoritme atau sistem penghitungan poin rataan kandang dan tandang, lalu dikalikan jumlah partai tersisa.

Baca Juga: Juli, Laga Liga Italia Akan Kembali Ramai Oleh Penggemar

Baca Juga: Hasil Lengkap Bundesliga - Schalke Imbang, Juergen Klopp KW Catat Rekor Terburuk

Baca Juga: VIDEO - Pemain Israel Salto Mirip Cristiano Ronaldo, Calon Gol Terbaik Dunia Tahun Ini

Jika metode itu digunakan, tidak akan ada pemberian gelar juara untuk musim ini, seperti apa yang diterapkan Liga Belanda.

Hanya pemeringkatan untuk jatah ke pentas antaklub Eropa dan degradasi-promosi yang dilakukan lewat opsi tersebut.

Namun, menurut FIGC, skenario ketiga ini hanya akan ditempuh untuk situasi terburuk.

TWITTER.COM/CITY_CHIEF
Bek sayap Inter Milan, Ashley Young, kembali menjalani latihan.

"Kami mengambil keputusan untuk menuntaskan kompetisi dan akan melanjutkan di jalur ini. Sebuah turnamen mini selalu lebih baik daripada algoritme," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina.

"Serie A telah mengizinkan penggunaan itu (algoritme). Meski begitu, kami berharap tidak perlu memakainya," ucap dia, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

Liga Italia akan dimulai lagi mulai 20 Juni dengan memainkan 4 pertandingan pekan ke-25 yang tertunda sebagai pembuka.

Sebelum itu, roda kompetisi di Negeri Piza bakal diawali agenda semifinal dan final Coppa Italia lebih dulu untuk dirampungkan sampai 17 Juni.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P