Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juara Dunia Casey Stoner Akui Ingin Kembali ke MotoGP, tetapi..

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 9 Juni 2020 | 12:25 WIB
Momen saat Casey Stoner hadir di Albert Park, Melbourne, untuk menyaksikan secara langsung balapan F1 GP Australia 2019, Minggu (17/3/2019). (instagram.com/official_cs27)

Karier barunya ini bertahan sampai tahun 2018, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk betul-betul mundur dari ingar bingar MotoGP karena kelelahan kronis.

Baca Juga: Belum Puas, Jon Jones Kembali Serang Dana White Soal Bayaran di UFC

Meski terbilang sulit, jauh di dalam hatinya, Casey Stoner masih sangat ingin kembali ke MotoGP dan terlibat lebih jauh lagi.

Stoner menilai pengetahuan dan pengalamannya sebagai pembalap juara bisa menjadi sesuatu yang diberikan kepada tim dan juga pembalap-pembalap saat ini.

"Saya masih berpikir saya punya banyak hal untuk diberikan kepada olahraga ini," ucap Stoner dalam wawancara bersama eks pembalap MotoGP yang juga rivalnya, Chris Vermeulen, untuk situs GP Australia, dilansir BolaSport.com dari Crash.

"Saya tentu saja tidak akan masuk (terlalu dalam) dan memberi solusi dan sebagainya, tetapi saya tahu apa yang dibutuhkan untuk memenangi balapan dan saya tahu saya punya sesuatu untuk diberikan kembali di masa depan," kata Stoner lagi.

TWITTER.COM/MOTOGP
Casey Stoner (#27) membalap di depan Valentino Rossi (#46) dan Dani Pedrosa dalam balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, 10 Juni 2017.

Saat ditanya Vermeulen mengenai peluangnya menjadi manajer tim MotoGP atau mentor bagi pembalap di masa depan, Stoner menjawab dengan alasan di balik keputusannya meninggalkan peran sebagai test rider.

"Seperti yang Anda tahu, ada peran tertentu dengan Ducati. Saya mencobanya dengan Honda pada awal karier (sebagai test rider), tetapi kemudian saya mendapat sedikit tekanan dari pembalap muda yang datang dan tidak mau ada saya di sekitarnya," ucap Stoner.

"Jadi, kami mencobanya juga dengan Ducati, tetapi tidak pernah mencapai kesepakatan. Akhirnya, kami harus menepi dari peran itu. Saya merasa tidak benar-benar memberi tim apa yang saya inginkan."