Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Liga 1 direncanakan kembali akan digelar pada bulan September atau Oktober menyusul hasil pertemuan antara PSSI dengan para peserta kompetisi.
Meski hal tersebut belum final karena PSSI harus mengetuk palu lewat rapat bersama Exco, namun banyak klub Liga 1 yang sudah mempersiapkan hal terkait masalah tersebut.
Hanya belum ada kepastian tentang adanya penonton atau tidak jika Liga 1 2020 kembali bergulir.
Mengenai hal tersebut, Ketua Viking Persib Club (VPC) selaku supporter dari tim Persib Bandung, Heru Joko meminta untuk jangan dulu penonton untuk diperbolehkan hadir di stadion.
Baca Juga: Irfan Jaya Tidak Mau Buka Instagram Jika Persebaya Surabaya Kalah
Hal itu karena dirasa berbahaya bagi keselamatan penonton itu sendiri.
Apalagi wabah saat ini meurutnya belum benar-benar hilang di Indonesia.
"Pokoknya kami menyerahkan kepada pengelola, intinya sepakbola bergulir kembali.
"Kalau wabah gini kan berbahaya juga, jadi menurut saya jangan dulu ada penonton di stadion," ucapnya saat dihubungi langsung oleh Bolasport.com, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga: Sudah 70 Persen Bugar, Kurnia Meiga Siap Bikin Kejutan di Liga 1 2020
Meski nantinya ternyata pengelola tetap memperbolehkan adanya penonton setidaknya 3o persen saja, ia menilai itu tetaplah jumlah yang banyak.
Jika dihitung dengan kapasitas Stadion si Jalak Harupat yang mempunyai kapasitas 27.000 maka angka 30 persennya adalah 8.100.
Dengan angka tersebut menurutnya masih terlalu banyak untuk para supporter yang hadir di stadion.
"Jadi kalau 30 persen dengan keadaan dipotong banyak, asal koordinasi dengan keamanannya jelas saja nantinya," ujar Heru Joko.
Baca Juga: Gara-gara ini, Dua Mantan Pemain Persija Dilirik Klub Asal Malaysia
"Tapi ya 30 persen itu tetap banyak ada ribuan orang," jelasya.
Soal keberadaan penonton, ia menilai bahwa Liga 1 bisa mencontoh Liga Jerman dengan dipasangnya suara para supporter agar terasa hidup di stadion.
Ia pun menilai bahwa banyak cara di zaman modern seperti saat ini untuk mengatasi masalah keberadaan suporter sepakbola.
"Sekarangkan zamannya virtual, sudah modern, jika dilihat di liga lain seperti Jerman dan Korea, hubungan dengan penonton kan bisa diciptakan (rekaman suara penonton). Sekarang sudah kreatif itu sudah kreatif," ujar Heru Joko.
Baca Juga: Kompetisi Kembali Digelar, PT LIB Siapkan Timeline Liga 1 dan Liga 2
"Dengan konsep lewat aplikasi, semua bisa dipecahkan dengan keadaan seperti saat ini," tuturnya.
Ia pun mengutarakan pendapatnya bahwa di masa seperti ini jangan sampai mengorbankan orang lain.
Heru Joko pun meminta kepada pengelola untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Baca Juga: Sudah Dibuka untuk Umum, Markas Persija Siap Jadi Venue Liga 1 2020
Karena hal itu menurutnya sangat penting untuk kebaikan para pelaku sepakbola itu sendiri.
"Yang pasti kita (suporter sepakbola) jangan jadi korban untuk penyebaran wabah ini," ujar Heru Joko.
"Harusnya safety semuanya baik penonton, pemain, pengurus dan lain-lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Pelatih Madura United Tak Permasalahkan Pergantian 5 Pemain jika Liga 1 Lanjut