Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, mengakui kecepatannya di lapangan berkurang setelah ia mengalami cedera pada tahun lalu.
Akane Yamaguchi menderita cedera punggung pada pertengahan tahun 2019.
Dalam wawancara dengan Olympic Channel, Yamaguchi mengatakan bahwa hal tersebut berpengaruh terhadap kecepatan bermainnya.
"Saya ingin fokus pada aspek kecepatan saat latihan, karena saya merasa di lapangan tidak secepat dulu sebelum cedera," ujar Yamaguchi.
Baca Juga: Gregoria Mariska dkk. Manfaatkan Waktu Pelajari Permainan Pemain 10 Besar Dunia
Akane Yamaguchi sebenarnya menjalani musim kompetisi 2019 dengan cukup baik.
Pebulu tangkis berusia 23 tahun itu mampu memenangi dua gelar BWF World Tour berturut-turut, Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019.
Namun, setelahnya, Yamaguchi mengalami penurunan permainan, terutama di aspek kecepatan.
Pada Kejuaraan Dunia 2019, misalnya. Yamaguchi tersisih pada putaran 32 besar.
Baca Juga: Penakluk Pasangan China Belajar Nikmati Hal-hal Kecil Selama Karantina
Ia juga gagal melewati babak pertama pada turnamen China Open 2019 dan terpaksa mundur pada babak pertama Korea Open 2019 karena mengalami cedera.
Setelah itu, grafik penampilannya bak wahana permainan roller-coaster.
Akane Yamaguchi tersisih pada babak pertama Denmark Open 2019 dan Fuzhou China Open 2019, meski kemudian bisa mencapai semifinal French Open 2019 dan Hong Kong Open 2019.
Yamaguchi pun mengakui bahwa tahun 2019 adalah tahun terbaik sekaligus terburuknya.
Baca Juga: Greysia Polii Jadi Atlet Putri Indonesia Pertama yang Lolos 3 Olimpiade dengan Pasangan Berbeda
"Saat cedera pada musim panas, saya tidak bisa sering latihan. Padahal sebelum itu saya bermain dengan sangat baik dan hasilnya memuaskan," ujar Yamaguchi.
"Setelah cedera hasil dan penampilan saya sama-sama buruk. Pada tahun 2019 saya merasakan hal baik dan hal buruk sekaligus," ucap dia melanjutkan.
Saat ini, Akane Yamaguchi masih berusaha kembali ke penampilan terbaiknya dan menyesuaikan bentuk permainan.
"Ketika Anda mencoba menaikkan level permainan tanpa kecepatan memadai, Anda akan terjebak dengan reli-reli pendek dan diserang balik," ucap dia.
"Semua pemain elite bermain cepat, jadi sekarang saya harus sabar agar tidak mudah kalah," kata Yamaguchi lagi.