Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jose Mourinho, yang berstatus pelatih Porto, dibantah semua pemainnya ketika menyingkirkan Manchester United dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Old Trafford, 9 Maret 2004.
Porto menikmati Liga Champions 2003-2004 dengan penuh kegembiraan.
Berada di bawah asuhan Jose Mourinho, Porto tampil dengan perkasa.
Baca Juga: Solskjaer Akui Buat Keputusan Tak Adil untuk Cristiano Ronaldo di Man United
Pada fase grup, Porto mampu meraih tiga kemenangan, dua imbang, dan cuma menelan satu kekalahan.
Satu-satunya tim yang bisa menaklukkan Porto adalah Real Madrid.
Tampil di hadapan pendukung sediri, Porto dilumat Real Madrid 1-3.
Porto unggul lebih dulu lewat gol yang dibukukan oleh Costinha pada menit ke-7.
Baca Juga: Soal Didorong ke Tembok, Cristiano Ronaldo Balas Ryan Giggs dengan Kalimat Berani
Namun, Real Madrid bangkit dan mengemas tiga gol melalui Ivan Helguera (28'), Santiago Solari (37'), dan Zinedine Zidane (67').
Porto binaan Jose Mourinho meninggalkan Grup F sebagai runner-up dengan 11 poin.
Baca Juga: Sir Alex Ferguson Ungkap 1 Penyesalan di Man United yang Terpikir hingga Sekarang
Undian babak 16 besar Liga Champions mempertemukan Porto dengan juara Grup E, Manchester United.
Man United meraih lima kemenangan dan sekadar merasakan satu kekalahan sehingga melenggang dengan 15 poin.
Porto mendapat kesempatan pertama menjamu Man United di Stadion Do Dragao pada 25 Februari 2004.
Pasukan Jose Mourinho sempat dibuat terdiam pada menit ke-14 karena dijebol oleh Quinton Fortune.
Baca Juga: Saat Latih Man United, Mourinho Beri Tugas 1 Pemain Jaga Hazard Sampai ke Kamar Mandi
Akan tetapi, Porto bisa membalikkan kedudukan menjadi 2-1 berkat borongan gol dari Benni McCarthy (29', 79').
Bermodal kemenangan tersebut, Porto gantian berkunjung ke markas Manchester United pada 9 Maret 2004.
Baca Juga: Mason Greenwood Kenakan Kostum Nomor 7 di Man United, Dunia Maya Heboh
Anak-anak asuh Jose Mourinho kembali kebobolan lebih dulu.
Gelandang Man United, Paul Scholes, menciptakan gol sundulan pada menit ke-32.
Skor 1-0 terus bertahan sampai menjelang akhir pertandingan.
Pada menit ke-90, Porto mendapatkan free-kick.
Jose Mourinho meminta Ricardo Fernandes yang menjadi eksekutor.
Namun, para pemain Porto membantah keinginan Mourinho dengan memercayakan Benni McCarthy sebagai algojo.
Baca Juga: Lionel Messi Beri Saran yang Buat Frenkie de Jong Langsung Nurut di Barcelona
Tendangan bebas McCarthy akhirnya ditepis Tim Howard.
Akan tetapi, bola muntah langsung disambar Costinha dan berbuah menjadi gol yang membuat Porto lolos ke perempat final dengan agregat 3-2.
Terkait situasi tersebut, Costinha mengaku para pemain Porto memang tak mendengarkan Mourinho.
"Saya ingat bahwa saat itu kami tidak melakukan apa pun yang dikatakan Mourinho kepada kami untuk dilakukan," ujar Costinha seperti dilansir BolaSport.com dari Goal English.
"Tidak satu pun yang kami lakukan merupakan rencana Mourinho."
"Pelatih dapat mempersiapkan Anda dengan sempurna untuk sebuah laga, tetapi ada saat pemain mengubah sesuatu sendiri dan dengan cara yang positif."
Baca Juga: Di Liga Italia, Kekuatan Fisik Cristiano Ronaldo Kalah dari 1 Pemain AC Milan
"Pada saat itu, kami tidak melakukan apa yang diinginkan Mourinho."
"Kami melakukannya dengan berbeda. Namun, bola masuk ke gawang Man United."
"Howard telah menepis bola, sedangkan John O'Shea hanya melihat bola dan tidak bereaksi dengan cepat."
"Saat mencetak gol, saya hanya melihat para suporter kami."
"Saya lupa akan segalanya ketika itu dan melakukan selebrasi bersama mereka."
"Perasaan yang luar biasa," tutur Costinha menambahkan.
Porto pun menutup Liga Champions 2003-2004 sebagai juara usai menumbangkan AS Monaco di partai puncak dengan skor 3-0.