Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kompetisi Liga 1 2020 sepertinya mempunyai kemungkinan besar dilanjutkan di Pulau Jawa karena homebase klub-klub asal luar Jawa boleh jadi telah ditentukan.
Saat PSSI menggelar rapat virtual dengan perwakilan klub beberapa waktu lalu, muncul beberapa usulan mengenai nasib kompetisi Liga 1 2020.
Pertama, kompetisi akan direncanakan kembali bergulir pada bulan September atau Oktober mendatang dengan diterapkannya protokol kesehatan yang telah dirancang dokter tim PSSI.
Kemudian adanya kenaikan subsidi dari awalnya Rp520 juta per bulan menjadi Rp800 juta.
Baca Juga: Pesepak Bola Indonesia Wajib Jaga Jarak Saat Protes ke Wasit
Selain itu terdapat usulan jika kompetisi akan difokuskan digelar di Pulau Jawa.
Poin terakhir ini kian menguat setelah kemarin Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, membocorkan bahwa Yogyakarta akan dijadikan homebase klub-klub asal luar Jawa.
Menurutnya Yogyakarta merupakan tempat yang strategis ditambah adanya jalan tol yang bisa cepat di akses untuk ke mana saja.
"Kami fokuskan di Yogyakarta. Untuk tim yang berada di Pulau Jawa itu dengan menggunakan jalan tol saja sudah sampai," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, saat berbicara dalam Webinar yang digelar LPEM FEB Universitas Indonesia, Kamis (11/6/2020).
Apabila skenario ini terlaksana, klub Liga 1 asal luar Pulau Jawa, di antaranya Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura, bakal tinggal di Yogyakarta selama kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan.
Iwan Bule, sapaan Mochamad Iriawan, menambahkan pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan rekanan yang merupakan pengusaha hotel di Yogyakarta.
Kesepakatan itu untuk menyediakan tempat penginapan gratis bagi peserta Liga 1.
Awalnya, pengusaha hotel tersebut hanya meminta pembayaran sebesar 25 persen untuk lima hotel yang akan dipersiapkan.
Baca Juga: Sehari Sebelum RUPS PT LIB Digelar, PSIS Semarang Sebut Belum Ada Info Soal Calon Dirut
Namun, setelah proses lobi, Iwan Bule mengklaim PSSI tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk biaya akomodasi tersebut.
"Awalnya kami diminta membayar 25 persen. Kemudian saya bilang bagaimana kalau gratis? Akhirnya gratis dengan sekali makan," tutup Iwan Bule.
Sementara itu, PSSI masih perlu mengkaji faktor pendukung lainnya agar rencana kompetisi bergulir bisa terlaksana secepatnya.