Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sadar mereka tidak bisa lagi mengandalkan kecepatan saat bertanding. Sebagai gantinya, mereka fokus ke akurasi pukulan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merupakan pasangan ganda putra peringkat kedua BWF.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mencetak prestasi gemilang pada 2019, termasuk titel dari turnamen prestisius All England Open, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Ahsan/Hendra juga memenangi New Zealand Open dan menjadi finalis pada tujuh turnamen lain sepanjang tahun lalu.
Baca Juga: Cara Ahsan/Hendra Yakinkan Keluarga untuk Dapat Dukungan Berkarier
Prestasi tersebut bisa dibilang impresif, terutama jika mengingat Ahsan dan Hendra merupakan pasangan ganda putra veteran.
Ahsan berusia 32 tahun, sementara Hendra berusia 35.
Dalam wawancara dengan Badminton Unlimited, Ahsan dan Hendra tak menampik faktor usia memengaruhi kecepatan mereka.
Hal tersebut membuat mantan ganda putra nomor wahid tersebut lebih memfokuskan permainan mereka ke akurasi penempatan bola.
Baca Juga: Tiga Kali Juara, Betulkah Praveen/Melati Lebih Cocok Main di Eropa?
"Kalau dari segi kecepatan kami tertinggal dari pemain-pemain yang lebih muda, karena itu pelatih membuat program untuk menerapkan strategi lain," ujar Ahsan.
"Dulu kami masih bisa bergerak cepat, tetapi sekarang saya dan Hendra sudah tidak bisa bermain dengan cara demikian. Jadi kami harus berubah dan menguatkan pertahanan," tutur dia.
Sementara itu, Hendra menyebut penyesuaian mau tak mau harus diterapkan kalau mereka ingin tetap bersaing dengan para pemain lain.
"Seperti yang dibilang Ahsan, kami sudah tidak secepat dulu. Karena itu kami harus lebih pintar menempatkan bola," kata Hendra.
"Kalau tidak begitu kami akan kesulitan melawan pemain-pemain lain," ucapnya lagi.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengawali tahun 2020 dengan menjadi finalis Indonesia Masters pada Januari lalu.
Sayang bagi pasangan berjulukan The Daddies tersebut, mereka gagal mempertahankan titel All England Open pada Maret lalu setelah tersingkir pada babak perempat final.
Adapun pada peringkat Race to Tokyo, posisi Ahsan/Hendra masih aman karena mereka menempati peringkat kedua.
Baca Juga: Richard Mainaky: Olimpiade Ditunda Bukan Masalah untuk Praveen/Melati