Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT LIB (Liga Indonesia Baru), Akhmad Hadian Lukita, mengakui jika Liga 1 kembali digelar dengan penonton penuh sangat sulit diwujudkan.
Kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 memang belum bisa dipastikan walaupun PSSI telah memberikan opsi kompetisi bisa kembali bergulir pada September-Oktober 2020.
Nasib kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 masih abu-abu sebelum PSSI menyelesaikan rapat bersama Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk mengambil keputusan.
Opsi kelanjutan kompetisi musim 2020 pada September-Oktober dimunculkan PSSI dalam rapat bersama dengan klub-klub Liga 1 dan Liga 2, Selasa (2/6/2020).
Baca Juga: On This Day - 15 Juni 1988, Marco van Basten Ciptakan Neraka bagi Timnas Inggris
Setelah opsi itu tercetus, berbagai persiapan pun dilakukan oleh PSSI dan tentunya PT LIB sebagai operator kompetisi.
Dengan adanya direktur baru dan komisaris baru PT LIB yang ditetapkan pada Sabtu (13/6/2020) lalu, tentu para pengurus anyar harus melanjutkan tugas yang ada.
Untuk melanjutkan proses yang telah berjalan sebelumnya, para direksi PT LIB pun segera menjadwalkan diri untuk menemui PSSI.
Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa pekan ini PT LIB bakal bertemu dengan PSSI untuk membahas dan mematangkan rencana soal kelanjutan kompetisi.
“Ya, rencananya ada rapat bersama PSSI minggu ini. Rapat tu bakal membahas dan mematangkan rencana soal kompetisi. Dalam beberapa bulan ke depan rencananya kompetisi akan dijalankan lagi,” kata Akhmad Hadian Lukita kepada BolaSport.com, Senin (15/6/2020).
“Karena kami masih baru, jadi nanti setelah melakukan pertemuan dengan PSSI, bakal jelas bagaimana kelanjutannya,” ucapnya.
Sementara itu, dengan adanya opsi Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan, berbagai macam tanggapan dan usulan pun diberikan.
Salah satunya mengenai pertandingan tanpa penonton atau tetap ada penonton di tengah pandemi virus corona (COVID-19) ini.
Sejauh ini, klub-klub Liga 1 dan Liga 2 tetap menginginkan adanya penonton jika kompetisi kembali dilanjutkan.
Terkait hal ini, pihak pemerintah, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah memberikan protokol kesehatan harus bagaimana dan seperti apa kalau kompetisi dilanjutkan.
Dari protokol kesehatan Kemenpora, penonton harus mematuhi aturan yang ada, dari memakai masker hingga menjaga jarak.
Baca Juga:
Tak hanya itu, apabila ada pertandingan, penonton yang datang ke stadion tidak boleh sampai kapasitas penuh.
“Kalau soal penonton, bagi saya masih agak sulit. Tidak bisa dipaksakan juga. Kami juga masih memperhatikan kondisi perkembangan saat ini,” ujar Akhmad Hadian.
“Kami masih sambil melihat juga kompetisi di Eropa yang sudah bergulir. Ada juga yang digelar tanpa penonton dan hal itu bisa dilakukan. Tetapi, kalau ada dan penuh, pasti sulit (jika diterapkan di Liga 1 dan Liga 2).”
“Kalau tidak ada penonton, liga memang jadi sepi. Tetapi, kalau dihidupkan juga jangan terlalu kencang. Jadi harus sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” tutur Akhmad Hadian.
Sebagaimana diketahui, apabila kompetisi digelar tanpa penonton tentu memberatkan klub sebab nantinya tak ada pemasukan uang dari penjualan tiket.
Rencana soal penonton sendiri bakal dimatangkan oleh PT LIB dan PSSI dalam rapat bersama yang bakal digelar pekan ini.