Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Klub asal Thailand, Buriram United, mendulang untung di masa pandemi COVID-19 dengan menjual 30.000 jersey hingga tak perlu memotong gaji pemainnya.
Pandemi COVID-19 menghantam kondisi keuangan banyak klub di Indonesia.
Para peserta Liga 1 dan Liga 2 terpaksa memotong gaji pemainnya hingga 75 persen karena tidak memiliki pemasukan.
Bahkan beberapa klub hanya sanggup membayar gaji pemainnya sebesar 10-15 persen saja.
Baca Juga: Meski Tampil Garang Bersama Persib, Wander Luiz Belum Bisa Lakukan ini
Berbeda dengan klub-klub di Indonesia, klub asal Thailand, Buriram United, justru tidak memotong gaji pemainnya di tengah pandemi COVID-19.
Klub yang berlaga di Liga 1 Thailand itu justru mendulang untung selama pandemi COVID-19 karena bisa menjual banyak suvenir resmi klub.
Salah satu suvenir resmi yang paling laku dijual adalah jersey tim.
Seperti dilansir Bolasport.com dari VocketFC, dalam kurun waktu tiga bulan saja, Buriram United telah menjual sebanyak 20.000 hingga 30.000 jersey.
Baca Juga: Chiellini Beberkan Revolusi Bek Hasil Warisan dari Antonio Conte
Buriram United sendiri punya strategi khusus untuk meningkatkan penjualan jersey mereka.
Tim berjulukkan The Castle Thunder itu mengajak para pemainnya untuk mempromosikan jersey masing-masing di akun media sosial pribadinya.
Pembelian jersey tersebut juga menyertakan tanda tangan pemain untuk para suporter yang sudah membeli.
Masing-masing jersey dijual dengan harga 690 baht atau senilai dengan Rp 313.000.
Baca Juga: Rezali Hehanussa, Bek Persija yang Punya Naluri Jadi Stiker Haus Gol
Dengan angka tersebut, artinya Buriram United sudah mendapatkan pemasukan sebesar 20,7 juta Baht atau sekitar Rp 9,3 miliar.
Melihat cara yang digunakan oleh Buriram United, sejumlah klub di Indonesia seharusnya bisa mencontohnya.
Klub-klub besar seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, atau Persebaya Surabaya terkenal sebagai klub dengan basis suporter yang besar di Indonesia.
Dengan menerapkan strategi serupa, klub-klub tersebut bisa saja mendapatkan pemasukan tambahan dan bisa menutupi pengeluaran selama pandemi COVID-19.