Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Chelsea, John Terry, mengungkapkan bahwa dirinya sempat dimusuhi sang ayah lantaran lebih memilih bermain untuk The Blues ketimbang Manchester United.
John Terry menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya di Chelsea.
Setelah sempat berlatih bersama akademi West Ham, John Terry bergabung dengan tim muda Chelsea saat usianya baru menginjak 14 tahun.
Pemain berpaspor Inggris itu kemudian berhasil menembus tim senior Chelsea pada tahun 1999.
Selama memperkuat The Blues, Terry berhasil tampil sebanyak 492 kali di semua kompetisi.
Baca Juga: Cerita John Terry dan Tendangan Panenkanya untuk Final Liga Champions
Tak hanya itu, dia juga sukses meraih lima gelar Liga Inggris, empat Piala FA, dan satu Liga Champions.
Wajar jika kemudian Terry dikenal luas sebagai legenda Chelsea meskipun dia tidak pensiun di klub itu.
Namun, sebelum akhirnya mengawali karier di Chelsea dan menjelma jadi legenda klub, Terry sempat menarik perhatian Manchester United dan Arsenal.
Terry bahkan sempat menjalani masa percobaan bersama akademi Manchester United.
Pria berpostur 187 cm ini pun mengakui bahwa dirinya tumbuh sebagai penggemar klub yang bermarkas di Old Trafford itu.
Keluarganya, terutama ayah dan kakeknya, merupakan penggemar berat Man United.
"Saya tumbuh sebagai penggemar Man United. Ketika kecil, Anda pastinya ingin mendukung tim yang selalu memenangi segalanya," kata Terry, dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Ayah dan kakek saya juga penggemar berat Manchester United," ucapnya menambahkan.
Namun, ketika sudah cukup usia untuk menandatangani kontrak profesional, Terry tak memilih Manchester United.
Baca Juga: Cerita John Terry yang Nyaris Gabung Manchester United Sebelum ke Chelsea
Alih-alih memilih Setan Merah, pria yang kini menjadi asisten pelatih Aston Villa ini justru menjatuhkan pilihannya pada Chelsea.
Keputusan tersebut jelas membuat geram sang ayah yang menginginkan Terry bergabung dengan Man United.
"Saya memiliki opsi antara Arsenal, Chelsea, dan Manchester United, secara adil, menurut saya semuanya luar biasa," kata Terry dalam podcast The Footballers Guide to Football, dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Saat saya memilih Chelsea, rasanya itu keputusan yang benar. Dan itu akan terdengar sangat aneh."
"Ayah saya tidak pernah menginginkan saya menandatangani kontrak dengan Chelsea. Dia menolak untuk pergi ke lapangan dengan saya."
"Saya menunggu di terowongan dan saat Glenn Hoddle (pelatih Chelsea saat itu) lewat, ayah saya memilih pergi."
"Dia mengatakan, 'Anda tidak akan menandatangani klub sepak bola ini. Kita harus mendaftar untuk Man United!'."
"Tapi saya menjadi diri saya sendiri, lalu saya berkata, 'Saya 100 persen ingin di sini, saya akan keluar untuk menandatanganinya'," tutur Terry melanjutkan.
Terry pun akhirnya tetap menandatangani kontraknya dengan Chelsea meski tanpa kehadiran sang ayah.
Baca Juga: Meski Berani Singkirkan Terry, Conte Akui Peran Penting Eks Kapten Chelsea
Saat itu, Terry meminta ibunya untuk datang lantaran proses tanda tangan kontrak harus didampingi oleh orang tua.
Meskipun mengecewakan sang ayah, Terry mengaku tak menyesali keputusannya untuk memilih Chelsea saat itu.
"Suatu malam yang mungkin seharusnya menjadi salah satu malam terbaik dalam hidup saya ternyata menjadi malam yang sulit bagi seorang anak berusia 14 tahun, jujur saja," kata Terry.
"Saya hanya tahu saya mencintai Chelsea sejak saya bergabung di sana dan tidak pernah melihat ke belakang," tutur eks kapten Chelsea ini mengakhiri.