Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM- Kiper PSIS Semarang Jandia Eka Putra pernah mengalami pertandingan yang tidak bisa ia lupakan dalam hidupnya.
Pertandingan antara PSIS Semarang melawan Semen Padang di putaran kedua Liga 1 2019 ternyata sangat spesial bagi seorang Jandia Eka Putra.
Laga tersebut merupakan laga penentuan bagi Semen Padang untuk bertahan atau tidak di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Seperti kita ketahui Seman Padang merupakan mantan klub yang juga membesarkan nama Jandia Eka Putra.
Sebelum pindah ke PSIS Semarang, selama sembilan musim Jandia mengabdi pada klub kampung halamannya tersebut.
Baca Juga: Karena Pilih Chelsea Ketimbang Man United, John Terry Sampai Dimusuhi Sang Ayah
Banyak kenangan pahit dan manis yang telah Jandia torehkan bersama klub berjulukan Kabau Sirah, salah satunya adalah menjuarai Liga Primer Indonesia pada musim 2011/2012.
Pernah lama membela Semen Padang, laga pada pekan ke-32 Liga 1 2019 tak ubahnya sebagai pertandingan yang dilematis bagi Jandia.
Saat itu, PSIS Semarang dan Semen Padang sama-sama membutuhkan kemenangan untuk bisa lolos dari jurang degradasi.
"Jujur, dua hari sebelum pertandingan, saya sempat menelepon bos YS ( Yoyok Sukawi). Saya cerita apa adanya kepada dia," kata kiper berusia 32 tahun itu.
"Jadi, semua sekarang tergantung, bos. Kalau saya pribadi, siap main, kalau bos percaya sama saya, saya siap main," ucapnya menirukan percakapan dengan Yoyok Sukawi kala itu.
"Akhirnya bos bilang kepada saya untuk tetap main, pelatih juga memberikan instruksi untuk main," katanya.
Baca Juga: Karena Pilih Chelsea Ketimbang Man United, John Terry Sampai Dimusuhi Sang Ayah
Kepercayaan yang diberikan oleh pelatih PSIS Semarang saat itu membuat Jandia seperti diuji loyalitasnya.
Di satu sisi ia berat hati melawan klub yang membesarkan namanya dan di sisi lain ia harus porfesional dengan klub yang ia bela saat ini.
"Mungkin saat itu banyak yang mau mengukur saya dan saya pun oke saya akan melakukan sebisa saya. Mungkin dari situ juga orang ingin tahu, saya itu bisa sampai mana untuk PSIS," tuturnya.
Kepercayaan pelatih dan manajemen serta ujian profesionalitasnya bersama PSIS akhirya ia bayar dengan tuntas.
Dalam laga yang menguras emosi tersebut PSIS Semarang berhasil mengalahkan Semen Padang 2-0.
Tidak ada selebrasi yang dilakukan oleh kiper barambut kucir ini.
Seusai pertandingan Jandia hanya duduk termenung bersandar di tiang gawang menyaksikan mantan klubnya harus terdegradasi ke Liga 2.
Baca Juga: Bakal Berstatus Gratis, Willian Tengah Dibidik Manchester United