Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) mengatakan bahwa penerapan panduan latihan dan pertandingan pada era kenormalan baru alias new normal harus mengikuti kondisi di setiap daerah.
Diberitakan sebelumnya, PP Perbasi sudah merilis panduan kehidupan kenormalan baru pada masa pandemi Covid-19 untuk olahraga basket.
Isinya adalah ketentuan-ketentuan yang bisa diterapkan pada latihan dan pertandingan basket.
Dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (17/6/2020), Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Nirmala Dewi, mengatakan bahwa penerapan panduan tersebut harus mengikuti ketentuan dari setiap daerah.
Sebab, situasi pandemi Covid-19 di setiap wilayah tidak sama.
Baca Juga: IBL Sambut Positif Panduan Kesehatan Normal Baru yang Dirilis Perbasi
"Aturan yang dibuat adalah protokol, tetapi Perbasi tidak menentukan kapan tahapan pertama dan seterusnya, karena pelaksanannya menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing dan berkoordinasi dengan satgas Covid-19 di daerah masing-masing," ujar Nirmala Dewi.
"Kita tahu penyebaran Covid-19 di setiap daerah berbeda-beda. Ada yang daerahnya masih masuk zona hijau sehingga bisa melakukan latihan seperti biasa, sementara daerah lain sudah masuk zona merah sehingga harus melakukan latihan virtual," kata dia melanjutkan.
Dalam aturan tersebut, PP Perbasi mewajibkan tim atau klub memiliki penanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan anggota tim menjalankan protokol Covid-19 pada era kenormalan baru.
PP Perbasi juga mencanangkan empat tahapan untuk kembali berlatih.
Baca Juga: PP Perbasi Rilis Panduan Latihan Era Normal Baru untuk Olahraga Basket
Pada tahap pertama, latihan dilakukan secara daring atau latihan individu di lapangan luar ruangan.
Latihan tahap kedua akan dilakukan dalam grup kecil dan diawasi seorang pelatih.
Tiap pemain harus menggunakan satu bola.
Tahap ketiga meliputi latihan dalam grup besar yang hanya bisa dihadiri pemain dan ofisial tim.
Terakhir, semua kegiatan olahraga dapat dilakukan seperti biasa.
Tahap ini bisa dilakukan setelah pemerintah memberi izin membuka kembali semua kegiatan olahraga.
Baca Juga: Amartha Hangtuah Tak Keberatan IBL Dilanjutkan Tanpa Pemain Asing
Protokol yang sama mengatur soal prosedur menjalankan pertandingan, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga pengaturan kehadiran penonton.
Nirmala Dewi juga mengingatkan pengurus provinsi wajib melakukan sosialisasi protokol ini ke pengurus kabupaten atau kota.
Hal tersebut untuk mengurangi kemungkinan pihak penyelenggara yang bandel mengabaikan protokol tersebut saat mengadakan turnamen.
"Pengurus provinsi wajib meneruskan surat mengenai protokol ini ke klub, pengurus kabupaten, hingga ke pemain dan penonton di daerah masing-masing," tutur dia.
"Namun, PP Perbasi tidak bertanggung jawab untuk pihak manapun yang melakukan latihan atau pertandingan yang tidak sesuai dengan protokol yang dikeluarkan," ucap Nirmala Dewi menegaskan.