Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Psikolog PB PASI Anjurkan Atlet Cari Kegiatan Lain agar Tidak Stres

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 18 Juni 2020 | 06:50 WIB
Pelari gawang putri Indonesia, Dedeh Erawati, mengungguli para pesaingnya di nomor lari gawang 100 m. (PERSIANA GALIH/BOLA)

BOLASPORT.COM - Psikolog Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Woro Aryati Prawoto, menganjurkan para atlet mencari kegiatan alternatif yang mereka sukai untuk menghindari stres pada masa pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 di seluruh dunia memaksa seluruh turnamen olahraga terhenti untuk sementara.

Para atlet pelatnas atletik Indonesia pun dikirim pulang ke daerah masing-masing dari pelatnas di Jakarta.

Menurut psikolog PB PASI, Woro Aryati Prawoto, situasi tanpa pertandingan dan latihan rutin membuat atlet rentan mengalami stres karena mereka tidak bisa menjalani aktivitas harian.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, PB PASI Masih Larang Atlet Latihan di Luar

"Sebagai alternatif, perlu proses refleksi untuk mencari potensi yang bisa dilakukan demi sintas dan menghindari tekanan mental," kata sosok yang dipanggil Ari tersebut, dikutip BolaSport.com dari Antaranews.

"Contoh kegiatannnya bisa saja memasak, bermain musik, atau menjadi pegiat media sosial," ujar dia.

Baca Juga: Dipulangkan PB PASI, Lalu Muhammad Zohri Berlatih Sendiri di Rumah

Ari mengatakan mencari aktivitas sampingan akan penting untuk daya lenting (resilience) mental atlet.

"Jadi, atlet bukan sekadar tangguh atau tahan menghadapi tekanan. Mereka juga mampu mengatasi dan bangkit dari keterpurukan," ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Federasi Atletik Dunia Sebut Olimpiade 2020 Tidak Boleh Ditunda Lagi

Sementara itu, atlet lari gawang Indonesia, Dedeh Erawati, tak menampik situasi yang memaksa atlet berdiam di rumah sejak Maret berat dijalani.

Ia menyarankan para pelatih tidak terlalu membebani atlet ketika latihan dimulai kembali karena kondisi mereka menurun drastis akibat lama tak berlatih maksimal.

"Atlet jangan terlalu disalahkan kalau ada latihan yang belum sesuai. Tidak berlatih di lapangan selama tiga bulan itu susah dan mereka harus beradaptasi. Mereka jangan langsung dipaksa," tutur Dedeh.

"Mundur satu atau dua langkah dalam program latihan tidak masalah. Kalau sudah selevel lagi, baru mereka ditekan," ucap pemegang rekor nasional lari gawang putri 100 meter itu lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P