Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengusulkan supaya Indonesia membangun banyak lapangan indoor dengan rumput sintetis untuk pembinaan pemain muda.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, berpendapat bahwa pemain yang punya kemampuan apik lahir dari fasilitas yang apik pula.
Sayangnya, keadaan ideal tersebut masih sulit terwujud di Indonesia.
Banyak lapangan di Indonesia yang berada di bawah standar FIFA dan tergolong jelek.
Baca Juga: Respon Pemain Persija Usai Timnas U-16 Indonesia Masuk Grup Neraka
Bukan hanya karena biaya pembuatan yang memakan anggaran, perawatan stadion berstandar FIFA juga membutuhkan banyak biaya.
Oleh sebab itu, jamak ditemukan klub-klub profesional sekalipun terpaksa menggunakan lapangan yang buruk untuk berlatih.
"Pemain dengan teknik bagus lahir dari fasilitas latihan yang bagus," ucap Robert Alberts dilansir Bolasport.com dari Tribun Jabar.
"Mereka harus belajar menguasai bola sejak usia sangat muda tapi di lapangan yang jelek, sulit bagi mereka untuk mengembangkan teknik olah bolanya," ujar Robert.
Baca Juga: Sejarah Hari ini - Persib Era Michael Essien Keok Dari Tim Papan Bawah
Robert pun punya satu usulan untuk mengakali biaya pembuatan dan perawatan stadion berstandar FIFA yang tidak murah.
Pelatih asal Belanda itu mengajukan ide supaya Indonesia banyak membangun stadion indoor yang menggunakan rumput sintetis untuk membina pemain muda.
"Jika kami mempunyai fasilitas indoor dan lapangan sintetis, kami bisa memulai program itu," tutur Robert.
"Saya sudah lama mempromosikan lapangan artifisial, bukan untuk tim senior tapi bagi pembinaan sepak bola," katanya.
Baca Juga: Dilarang Lewati 15 Km, Charles Leclerc Kendarai Jet Darat di Maranello
Keberadaan lapangan indoor tentu akan menjadi salah satu jawaban bagi permasalahan cuaca yang kerap menjadi hambatan di Indonesia.
Dengan berlatih di lapangan indoor, para pemain tetap dapat menjalani latihan kendati cuaca sedang tidak bersahabat, baik karena panas ataupun hujan.
"Dan juga dengan lapangan artifisial, program latihan bisa dilakukan secara konstan, tidak peduli cuaca seperti apa."
"Perawatannya jika menggunakan lapangan artifisial sangat minimal dan juga jika merawat dengan baik, bisa digunakan untuk 15-20 tahun pembinaan. Jadi pembinaan talenta bisa terus berlanjut," ujarnya.