Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda tinju kelas berat, Muhammad Ali mempunyai kenangan menarik yang melibatkan Sonny Liston di atas ring.
Muhammad Ali dan Sonny Liston sudah beradu jotos sebanyak dua kali selama karier mereka.
Ketika mereka bertarung untuk pertama kali, Ali datang sebagai penantang Liston untuk semua gelar kelas berat.
Dulu, untuk menjadi juara tak terbantahkan alias undisputed champion hanya butuh sabuk WBA dan WBC.
Dua gelar tersebut waktu itu dimiliki oleh Liston, sehingga Ali ingin merebut sabuk juaranya.
Baca Juga: Tyson Fury Coba Bajak Julukan The Greatest Milik Muhammad Ali
Ali, kala itu, berusia 22 tahun dan dinilai sebagai salah satu petinju dengan potensi karier menjanjikan masa depan.
Selain berbakat dalam tinju, sosok bernama asli Cassius Clay itu juga cukup piawai menghadirkan ucapan kasar alias trash talk yang menyentil lawan-lawannya.
Salah satunya ialah ucapan ikonik yang dituturkan Ali untuk menyindir Liston.
"Saya muda, tampan, cepat, manis, dan tidak mungkin dikalahkan," ucap Ali.
Baca Juga: Mike Tyson Sudah Gawat Jika Terima Tawaran Tinju dengan Tangan Kosong
Duel pertama mereka berlangsung sengit sejak ronde pertama.
Laga tersebut baru terhenti setelah Liston mengalami cedera pada ronde keenam.
Ali pun dinyatakan menang dengan corner retirement dan menjadi undisputed champion.
Setelah itu, Ali dan Liston memutuskan untuk tanding ulang alias rematch pada 25 Mei 1965.
Jelang pertandingan kedua, kontroversi yang menyelimuti di antara Ali dan Liston sangat banyak.
Baca Juga: Air Mata Lelaki Mike Tyson Keluar Saat Akui Rindu Dirinya yang Dulu
Dikutip BolaSport.com dari Sports Casting, Liston dituding menerima suap untuk mengalah.
Sementara itu, sang lawan memproklamasikan diri bahwa namanya kini berganti dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali.
Ali juga bergabung dengan Nation of Islam (NOI) dan tak lama kemudian beredar gosip bahwa Liston didatangi dua anggota NOI sebelum duel dimulai.
Banyak yang menuding, sosok berjulukan The Big Bear itu diancam akan dibunuh jika tidak mau mengalah dari Ali.
Baca Juga: Meski Nyali Sudah Teruji, Marc Marquez Ogah Ikut Balap Motor Paling Horor di Dunia
Meski begitu, Muhammad Ali dan Sonny Liston tetap naik ke atas ring untuk menjalani laga kedua.
Pada duel tersebut, Ali terlihat seperti ayam yang sedang diburu, sedangkan Liston bak beruang pemburu.
Sebagai beruang, Liston selalu mengejar Ali ke mana pun dia menghindar.
Ali dengan santai mengitari ring dan Liston selalu membututi langkah kaki sang lawan.
Jelang ronde pertama berakhir, Liston kemudian melakukan pukulan keras yang dapat dihindari Ali.
Melihat Liston lengah akibat melakukan pukulan silang, Ali kemudian melancarkan serangan balik.
Baca Juga: Mengenal Sosok yang Mike Tyson Takuti Saat Berkarier sebagai Petinju
Serangan balik petinju peraih medali emas Olimpiade Roma 1960 ini ternyata membuat sempoyongan Liston.
Liston terkejut dan terjatuh.
Wasit lalu menghitung, sedangkan Ali bersorak-sorak usai menjatuhkannya.
Tak lama kemudian, duel pun berakhir dan Ali dinyatakan menang atas Liston dengan TKO pada ronde pertama.
Berbagai pihak menyebut pukulan Ali ke arah Liston itu adalah pukulan hantu alias phantom punch karena terlihat seperti kilat.
Selain masalah pukulan hantu, kontroversi sebelum pertandingan juga masih menyimpan tanda tanya.
Pada akhirnya, jawaban pasti mungkin tidak akan pernah datang, hanya Muhammad Ali dan Sonny Liston yang tahu di balik kejadian ini semua.
Baca Juga: Yao Ming Gugup Campur Antusias Tunggu Liga China Dimulai Lagi