Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat sepak bola, Tommy Welly, mengatakan publik internasional melihat pengelolahan timnas Indonesia itu amburadul dengan adanya masalah PSSI dan Shin Tae-yong.
Polemik antara PSSI dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memang akhir-akhir ini santer diperbincangkan bagi pecinta sepak bola.
Hal itu terjadi setelah sebelumnya, Shin Tae-yong mengungkap berbagai keluhannya terhadap PSSI atas ketidaknyamannya kepada salah satu media di Korea Selatan.
Shin Tae-yong berbicara banyak hal dari kebingungannya terhadap PSSI yang visi misinya sudah tidak sesuai lagi.
Hingga kendala untuk menggelar Pemusatan Latihan (TC) terkait adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Pengamat Sepak Bola Sesalkan Kisruh PSSI dengan Shin Tae-yong
Pelatih yang telah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu bahkan berbicara ingin membawa timnas U-19 Indonesia untuk menggelar TC di Negeri Gingseng tersebut.
Setelah pelatih asal Korea Selatan mengungkapkan hal itu, PSSI pun memberi respon dengan segera membentuk Satgas Timnas Indonesia.
PSSI resmi membentuk Satgas Timnas untuk mengatur persiapan menuju Piala Dunia U-20 2021.
Salah satunya juga mengawasi dan mengamati Shin Tae-yong selama melatih timnas U-19 Indonesia.
Ketua Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, mengharapkan agar Shin Tae-yong segera kembali ke Tanah Air, dan jika tidak datang kemungkinan bakal dipecat.
Menanggapi hal itu, Tommy Welly mengatakan yang seharunsya dilakukan oleh PSSI sebagai induk organisasi itu mencari solusi terbaik.
Melalu pendekatan yang bagus kepada Shin Tae-yong, apalagi sang juru taktik tersebut sudah berbicara blak-blakan di media negaranya.
Sudah pasti Shin Tae-yong memiliki alasan yang kuat dan ia juga pasti mempertimbangkan resko apa yang bakal diterimanya.
Namun, PSSI malah menanggapi kritikan dari Shin Tae-yong dengan langsung membentuk Satgas Timnas, jelas hal itu semakin runyam dan panas.
“Harusnya tidak ada satgas karena itu bakal membuat suhu semakin panas. Lebih baik PSSI itu melakukan pendekatan dengan baik, dan apabila ada komitmen dan masih membutuhkan Shin Tae-yong seharusnya tidak seperti ini,” kata Tommy Welly kepada BolaSport.com.
“Jika memang PSSI membutuhkan Shin bukan lewat satgas. Karena awal Shin tanda tangan kontrak juga bukan sama satgas. Satgas ini barang baru di PSSI kalau dulu itu dikelolah oleh Badan Nasional Timnas (BNT), dan tidak pada posisi evaluasi sepenuhnya, tapi harus suport,” ucapnya.
Baca Juga:
Dengan adanya drama antara PSSI dan Shin Tae-yong tentunya hal ini menjadi nilai negatif Indonesia di mata dunia atau publik internasinal.
Bagaimana tidak? permasalahan ini menjadi perbincangan tak hanya di Indonesia tetapi juga di Korea Selatan.
Hal itu tak lepas Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Ketika PSSI mendatangkan Shin Tae-yong pun menjadi perhatian karena rekam jejak yang dimiliki oleh pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Shin Tae-yong memiliki catatat membawa Korea Selatan masuk ke perempat final Olimpiade Rio 2016, perempat final Piala Dunia U-20 2017, dan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018.
“Ini mempertontonkan pengelolahan timnas yang masih amburadul. Mempertaruhkan resiko untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20,” ujar Tommy Welly.
Bahkan pengamat yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan, publik internasional akan menilai, bahwa Indonesia selalu punya masalah dengan transaksi jika memiliki pelatih dengan reputasi yang baik.
Setelah sebelumnya, masalah dengan Luis Milla yang penuh dengan drama.
Kali ini Shin Tae-yong yang belum memulai debutnya sebagai pelatih timnas Indonesia di turnamen resmi.
Permasalahan yang terjadi itu hanya mengotori curriculum vitae milik Shin Tae-yong sebagai seorang pelatih yang memiliki reputasi tinggi di dunia sepak bola Asia.
“Publik melihat, bola internasional bakalan berbicara bahwa Indonesia ngomongnya punya keinginan besar tetapi pengelolaan timnas dan punya pelatih dengan reputasi yang luar biasa kok masih ada cedera,” katanya.
“Ini kan memperlihatkan masalah PSSI yang masih amburadul dan masalah dealing pada pelatih yang punya reputasi. Dengan itu pasti ada komitmen yang tidak jalan, jadinya Shin tak tahan dan ucapkan secara blak-blakan,” tutur Bung Towel.