Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asisten pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto, memberikan tanggapannya kenapa pemain Tanah Air lebih bisa berprestasi saat muda ketimbang masuk ke senior.
Nova Arianto menyebutkan bahwa faktor uanglah yang membuat pemain Indonesia justru lebih bagus saat bermain masih muda.
Terbukti bahwa saat di kelompok yang masih muda nama Indonesia justru cukup disegani di kancah dunia dan sudah menghasilkan beberapa gelar juara.
Baca Juga: Ini Salah Satu Alasan Pemain Garuda Select Tak Ingin Tinggalkan Klubnya
Menanggapi hal tersebut, Nova Arianto mengatakan bahwa sebetulnya ada dua alasan kenapa itu bisa terjadi.
"Dari pandangan saya sebetulnya ada dua, mental dan disiplin," kata Nova.
"Di level muda mental dan disiplinnya benar-benar terasah, masuk ke senior sudah dapat uang banyak semuanya jadi lupa," tambahnya.
Baca Juga: Persaingan Liga 1 Tetap Panas Meskipun Tanpa Ada Degradasi
Menurut pria yang identik dengan kepala plontosnya itu menyebutkan bahwa banyak pemain yang ketika sudah mendapat gaji tinggi lalu mental dan disiplinnya justru tidak tampak lagi.
Nova Arianto mengakui bahwa jika itu sudah terjadi, para pemain akan beranggapan bahwa dirinya tidak usah untuk berkembang lagi.
"Anggapannya, 'ah sudahlah segini saya sudah cukup gausah lagi mengembangkan untuk lebih lagi' ketika masuk ke senior."
Baca Juga: Kapten Persib Senang Sambut Liga 1 2020, Tetapi Tekankan Hal Ini
"Mental dan disiplinnya sudah berbeda, yang menentukan itu ada di U-22 sebetulnya," ungkapnya.
Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah tersebut menjelaskan bahwa di kelompok usia 22 justru akan menentukan karier si pemain tersebut ke depannya.
Jika pada usia tersebut sudah mendapatkan banyak uang maka ia akan sudah merasa puas dengan apa yang diraihnya.
Baca Juga: Sambut Liga 1, Pelatih Persib Sigap Buat Modul Latihan Khusus
Itu pula yang membuat para pemain Indonesia justru mengalami penurunan prestasi pada usia berikutnya.
"Di U-22 kalau dapet transferan uang yang lebih ya mental dan disiplin yang sudah ada bisa dilupakan.
"Ya itu pandangan saya, fenomena seperti itu memang terjadi," jelasnya.