Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan swab bakal jadi beban berat jika Liga 1 dilanjutkan.
Untuk itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih merumuskan soal pembiayaan.
PSSI telah resmi memutuskan Liga 1 bakal dilanjutkan.
Akan tetapi hingga saat ini untuk regulasi pertandingan belum juga disampaikan ke klub.
Hal itu karena PT LIB dan PSSI ingin mematangkan persiapan kompetisi lanjutan Liga 1 dengan sangat baik.
Berbagai regulasi tengah digodok agar bisa diterapkan untuk klub-klub Liga 1 dan Liga 2, serta saat pertandingan sedang berlangsung.
Baca Juga: Tak Pernah Sepakat Nilai Kontrak Jadi Alasan Mantan Persija Tolak Tawaran PSM
Dari regulasi penonton, latihan, hingga pemain saat ini menjadi pembahasan utama PSSI dan PT LIB.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengatakan tak lupa mengenai protokol kesehatan yang saat ini menjadi fokus utama kelanjutan kompetisi Liga 1.
Bagaimana tidak? untuk menggelar kompetisi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) ini memang harus banyak hal-hal teknis yang menjadi perhatian.
Dari stadion yang bakal digunakan sebagai home base, tempat latihan hingga para pemain harus melakukan PCR (Polymerase Chaine Reaction) swab atau rapid sebelum berkumpul dengan tim.
Tak hanya itu, bahkan belum lama ini Gugus Tugas Covid-19 juga mengungkapkan, apabila kompetisi kembali dilanjutkan, mereka meminta agar dilakukan PCR swab.
Swab test juga dilakukan setiap saat akan bertanding bukan hanya sekedar rapid test, hal itu agar akurat.
“Untuk itu kan sesuai dengan protokol kesehatan harus dijalankan ya. Dan itu ada regulasinya mau PCR swab ataupun rapid test bakalan ada diregulasinya,” kata Sudjarno kepada BolaSport.com.
Bahkan untuk menerapkan hal itu, Sudjarno menegaskan ada tim yang diberi tanggung jawab tersendiri untuk masalah protokol kesehatan.
“Nanti juga akan ada tim tersendiri yang bakal membahas mengenai protokol kesehatan karena itu penting,” ucapnya.
Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tes PCR swab adalah sebagai salah satu rangkaian protokol kesehatan yang menjadi beban berat jika kompetisi kembali bergulir.
Hal itu karena klub-klub ataupun PT LIB bakal merogoh kocek cukup tinggi apabila setiap pertandingan harus melakukan PCR swab.
Baca Juga: Belum Ada Edaran Tertulis, Pelatih Persik Tunda Susun Program Tim
Masalah tersebutlah yang membuat para pecinta sepak bola Tanah Air masih meragukan apa Liga Indonesia sudah siap untuk itu.
Permasalahannya karena tes PCR sendiri bukan menjadi hal mudah di Indonesia karena untuk biasa sekali tes masih cukup mahal.
Apalagi kalau harus tes berkala seperti kompetisi Liga Inggris, tentu saja hal itu sangat berat, tetapi mengenai hal itu Sudjarno mengatakan bahwa saat ini masalah tersebut masih di godok.
Untuk pembiayaan ataupun bagaimana penerapan PCR swab tes ataupun yang lainnya.
“Segala pembiayaan masih kami rumuskan dengan PSSI. Selama ini juga PSSI dan PT LIB terus berkomunikasi untuk mematangkan bagaimana kelanjutan kompetisi dan nantinya bisa menjadi lebih baik lagi,” tutur Sudjarno.