Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum The Jak Mania yang merupakan suporter dari Persija Jakarta, Diky Soemarno, mengatakan bahwa dirinya tidak setuju jika Liga 1 kembali digulirkan.
Sebelumnya pada beberapa hari lalu, PSSI mengumumkan bahwa akan kembali menggelar Liga 1 meski saat ini pandemi Covid-19 masih belum benar-benar hilang dari Indonesia.
Menurutnya ada dua alasan kenapa ia enggan Liga 1 kembali digelar.
Untuk alasan yang pertama adalah protokol Covid-19 yang masih belum diketahui penerapannya.
Baca Juga: Liga 1 Dilanjutkan, Persiraja Banda Aceh Tidak Buru-buru Kumpulkan Pemain
Apalagi angka yang masih bertambah seribu setiap harinya tentu bukan hal yang bagus untuk melakukan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang.
"Kita tidak tahu bagaimana penerapan protokol Covid-19, bagaimana situasi nanti, karena sampai saat ini belum menurun pandeminya," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Warta Kota, Minggu (21/6/2020).
Dan untuk yang kedua adalah soal keselamatan finansial klub.
Baca Juga: Nasib Apes Persela Lamongan yang Kerap Ditinggal Mesin Golnya di Era Liga 1
Dicky menilai jika Liga 1 kembali digulirkan maka akan menyulitkan keuangan klub yang notabenya tidak mendapatkan uang seperti sebelumnya.
Justru sebaliknya, klub akan mengeuarkan dana yang lebih untuk melaukan tes pada seluruh pemain dan jajaran pelatih.
"Yang kedua adalah keselamatan finansial klub. Bayangkan saja, bagaimana klub harus menyiapkan semua protokol Covid-19 di pertandingan," Kata Diky.
Bahkan Dicky mencontohkan soal pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh klub.
Baca Juga: Liga 1 2020 Dilanjutkan, PT LIB Tetap Bungkam Soal Regulasi Penonton
Dicky menyebutkan jika satu klub melakukan delapan pertandingan dalam sebulan, maka biaya yang perlu dikeluarkan klub untuk melakukan tes kepada segenap anggota tim akan sangat menyedot biaya.
Tentu itu yang saat ini harus dipikirkan dengan baik oleh para pengurus sepakbola di Indonesia.
Pasalnya sepak bola sendiri dianggapnya bukan lagi barang yang murah di Indonesia.
"Harus diperhatikan betul-betul protokol Covid-19 untuk sepak bola, karena sekarang sepak bola sudah bukan lagi jadi barang yang murah," pungkasnya.
Baca Juga: PT LIB Siapkan Regulasi Soal Bentroknya Liga 1 dengan Agenda Timnas Indonesia