Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM- Kembalinya Liga 1 2020 disambut dengan antusias oleh pemain asing Borneo FC, Javlon Guseynov.
Javlon Guseynov hingga kini masih bertahan di Samarinda, Kalimantan Timur sejak libur kompetisi Maret lalu.
Pemain berusia 28 tahun itu belum dapat pulang lantara bandara di negaranya, Uzbekistan masih ditutup.
Mendengar kabar kembali bergulirnya Liga 1 membuat Javlon bergairah meningkatkan latihan.
Beruntungnya, asisten pelatih, Antonio Claudio dan pelatih kiper Carlo Salamao sudah bergabung di tim Laskar Pesut Etam.
Baca Juga: Bukan karena Liga Lebih Bagus, Pemain Malaysia Tak Mau ke Indonesia karena Takut
Kehadiran dua pelatih tersebut dapat membantu dan mengawasi Javlon berlatih di stadion Segiri.
"Kami sudah berlatih sejak lama, tapi baru bersama dengan asisten pelatih seminggu terakhir," ujar Javlo Guseynov dikutip BolaSport dari laman resmi klub.
"Sebelumnya, kami berlatih berdasarkan pengalaman saja tidak ada instruksi khusus dari pelatih,” imbuhnya.
Dalam sepekan terakhir, selain didampingi pelatih Claudio, Javlon juga dibantu berlatih dengan dua kiper muda Borneo FC.
“Sehari latihan fisik di sini (gym), sehari di lapangan. Kami sering latihan menendang juga karena dibantu oleh dua kiper muda (Zul dan Rizky),” ucapnya.
Berbekal pengalaman, terkadang Javlo berinisiatif menambah beberapa motede latihan di luar anjuran pelatih.
“Saya sudah berusia 30 tahun dan punya pengalaman bermain di level tertinggi. Dari situ tentu bisa menjadi acuan tentang bagaimana kami berlatih,” ungkapnya.
Berlatih dan berlatih menjadi sara pelampiasan Javlon karena tak bisa pulang ke kampungnya dan terlebih rasa bosan hanya berdiam diri di rumah.
Baca Juga: Gelandang Borneo FC Ini Paling Merindukan Sosok Diego Michiels
“Di rumah sangat-sangat bosan. Untuk mengisi waktu, saya banyak menonton film dan membaca buku. Akhir-akhir ini karena situasi di Samarinda sudah membaik, beberapa kali saya pergi ke pusat perbelanjaan,” ujarnya.
Ia berharapa kompetisi bisa bergulir pada waktunya agar bisa membawa timnya bersaing di kasta teratas sepak bola Indonesia.
"Ya, kalau harapan saya tentu secepatnya. Kalau bisa September atau mungkin Agustus,” ujarnya.