Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Manchester United, Roy Keane, menyebut dirinya masih terlalu baik, meskipun sempat ingin memukul David De Gea.
Roy Keane dikenal sebagai salah satu kapten terbaik yang pernah dimiliki Manchester United.
Selama 12,5 tahun berseragam Manchester United, Roy Keane telah mempersembahkan 17 gelar.
Keane berhasil memberikan 7 gelar Liga Inggris, 4 Piala FA, 4 Community Shield, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Interkontinental kepada Setan Merah.
Selain itu, pemain asal Republik Irlandia itujuga dikenal sebagai orang yang keras dan tegas kepada pemain lain.
Baca Juga: Usai Dikritik Eks Arsenal, Mourinho Sebut Tak Ada yang Salah dengan Harry Kane
Hal tersebut terlihat dalam beberapa waktu belakangan saat kiper Manchester United, David De Gea, tampil buruk.
Penampilan buruk yang dimaksud Keane adalah ketika De Gea tak mampu menahan tembakan penyerang Tottenham Hotspur, Steve Bergwijn.
Hal tersebut terjadi saat Manchester United bertandang ke Stadion White Hart Lane, kandang Spurs, pada Jumat (19/6/2020).
Secara blak-blakan, Keane mengaku ingin menonjok kiper asal Spanyol itu.
"Saya akan menghukum De Gea karena penampilan pada babak pertama," ujar Keane.
Baca Juga: Mandul di Dua Laga Awal, Maurizio Sarri Beri Motivasi ke Cristiano Ronaldo
"Saya akan mengayunkan tinju kepada dia."
"Seharusnya itu merupakan penyelamatan standar untuk kiper internasional yang sudah mapan," tutur Keane melanjutkan.
Kendati demikian, pemain yang mengakhiri kariernya di Celtic itu menyebut dirinya masih terlalu baik.
"Kadang-kadang saya terlalu keras. Kadang-kadang saya terlalu lembut," ucap Keane seperti dilansir BolaSport.com dari Sportbible.
"Jika saya kritis, melihat kembali karier saya sendiri dan bagaimana saya berurusan dengan orang-orang, bahkan dalam manajemen, dan orang-orang mungkin tidak percaya ini, tetapi saya rasa kadang-kadang saya terlalu baik kepada orang-orang."
Baca Juga: Barcelona Diterpa Kabar Buruk, Frenkie de Jong Bisa Absen hingga Akhir Musim
"Orang-orang menikam saya tepat di dada, tidak di punggung saya, karena saya terlalu baik pada mereka," kata Keane lagi.