Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengatakan bahwa adanya PBSI Home Tournament bisa jadi momentum pemain junior dan senior saling belajar.
PBSI menggelar home turnament yang akan digelar di pelatnas Cipayung, Jakarta, yang dimulai 24 Juni 2020.
Home tournament itu nanti akan dimulai pada 24-26 Juni 2020 dengan mempertandingan sektor ganda putra sebagai laga pembuka.
Setelah itu untuk pekan berikutnya ada sektor ganda campuran, ganda putri, tunggal putra, dan tunggal putri, selama lima pekan berlangsung.
Baca Juga: Justin Gaethje Punya Alasan Ogah Keluarkan Jurus Rahasia pada UFC
Tujuan dari diadakan home turnamen memang awalnya untuk pemanasan para atlet sebelum pertandingan resmi dimulai.
Selain untuk pemanasan, home tournament juga dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain, baik bagi yang junior maupun senior.
Bahkan untuk sektor ganda, sistem permainan yakni pasangan bakal diacak, agar para pemain mampu menambah pengalaman.
Seperti Marcus Fernaldi Gideon tak dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo, begitu pula dengan pemain ganda putra andalan lainnya Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan bakal dipisah dengan para pemain junior.
“Untuk persiapan biasa saja tidak ada yang spesial lawan juga teman sendiri. Kedua partnernya kan nanti diacak. Semua pasti ketemu,” kata Herry IP saat dihubungi.
Menurut pria yang akrab disapa Herry IP, dengan diacaknya partner dari pemain junior ataupun senior diharapkan para atlet bisa saling belajar.
Tentu bukan tanpa alasan dengan diaccaknya atlet muda dan senior, menurutnya itu adalah salah satu cara agar program regenerasi bisa terus berjalan.
“Sebenarnya setiap hari partner juga jarang asli acak terus. Diacak tujuannya regenerasi bisa naik untuk pemain muda,” ujar Herry IP.
"Bagi pemain muda, mereka bisa menambah pengalaman, bagaimana penempatan bola dan lainnya. Mereka kan main dengan pemain levelnya lima besar dunia, jadi bisa cepat belajar," katanya.
Sementara untuk pemain senior, pelatih dengan julukan Naga Api itu berharap turnamen ini bisa menjadi ajang untuk belajar mengatasi situasi diluar kendali mereka.
Baca Juga: Perangi COVID-19, Persebaya Surabaya Bagikan Beras 1 Ton untuk PKL
Apalagi, tampil dengan partner berbeda bahkan mereka bisa bertemu partner aslinya, tentu saja hal itu diharapkan jadi pembelajaran yang luar biasa untuk pemain.
"Mungkin kalau sama pemain junior, mereka lebih banyak salah atau error. Oleh karena itu harus belajar sabar dan mengatasi itu. Jadi, semua saling dapat belajar," tutur Herry IP.
PBSI juga tidak tanggung-tanggung memberikan hadiah untuk para pemain yang berhasil menang.
PBSI telah menyediakan total hadiah sebesar Rp 100 juta, yang mana pemenang pertama mendapat Rp 50 juta, runner-up Rp 25 juta dan sisanya akan berikan pada peringkat ketiga sampai keenam.