Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara kelas menengah UFC, Israel Adesanya, ikut bersuara dalam gerakan Black Lives Matter yang terjadi di Amerika Serikat.
Gerakan ini muncul dari kematian George Floyd yang dibunuh oleh petugas kepolisan, dan menjadi aksi besar berkepanjangan di seluruh penjuru negara bagian AS.
Adesanya, yang menjadi salah satu dari banyak atlet olahraga juga merasa gerah dengan isu rasial yang terjadi, dan menuntut perubahan yang lebih baik untuk masyarakat kulit hitam.
Melalui akun @stylebender, Adesanya membuat pernyataan yang keras untuk tidak menjadi budak di negeri Paman Sam menyusul peringatan Hari Emansipasi yang diselenggarakan bulan ini.
"Persetan dengan sistem! persetan dengan kursi anda!! Saatnya untuk bangkit. Bayangkan apa yang terjadi jika kita menjadi budak dalam #EmancipationDay #Juneteenth, atau bisa bangkit menyaksikan keruntuhan Kekaisaraan Romawi Barat," tulisnya, dilansir BolaSport.com dari Essentiallysports.com.
Fuck the system! Fuck your couch!!
— Israel Adesanya (@stylebender) June 22, 2020
What a time to be alive. Imagine what it would have been like to be a slave on #EmancipationDay #Juneteenth , or to have been alive witnessing the fall of the Western Roman… https://t.co/GnpHBtwK2y
Memang demikian, dia tidak menampik aksi Black Lives Matters banyak ditunggangi isu lain seperti kerusuhan, penjarahan, hingga Covid-19.
Sehingga banyak yang kontra dan antipati melihat gerakan hanya bertujuan untuk kepentingan sesaat.
Dari semua itu, Adesanya yakin masyarakat yang mengikuti gerakan Black Lives Matter, adalah orang yang mengambil bagian menuntut perubahan yang lebih baik.
"Kami yakin berada di tengah-tengah perubahan dan kami juga sebagai penjaga dunia, dengan kekuatan yang saat ini sedang berada di tangan rakyat," tuturnya.
Petarung asal Nigeria tersebut memang menjadi salah satu bintang berpengaruh, dan tidak menghindar menjadi bagian yang ingn melakukan perubahan.
Baca Juga: Paulo Costa Jadi Bahan Candaan Juara Kelas Berat Ringan UFC di Twitter
Selain fokus dalam gerakan Black Lives Matter, Adesanya juga mempersiapkan diri untuk pertarungannya melawan penantang peringkat dua divisi menengah, Paulo Costa.
Petarung asal Brasil tersebut awalnya dijadwalkan bertemu Adesanya pada awal tahun ini, namun harus batal karena cedera bisep.
Alhasil, posisinya digantikan oleh Yoel Romero yang melawan Adesanya pada UFC 248, Maret lalu.
Setelah menepi beberapa waktu, Costa telah membuat kontrak dengan UFC akan bertarung dengan Adesanya dan berniat mengambil sabuk gelar juara kelas menengah yang dipegangnya.
Baca Juga: Bukan karena Ganteng, tapi Ini Aspek Pelatih Memilih Pemain Versi Fakhri Husaini