Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia, Yeyen Tumena, menilai bahwa Shin Tae-yong tak punya hak mengomentari keputusan PSSI dalam menunjuk Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik.
Kisruh antara pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dan PSSI masih belum menemukan titik damai.
Kisah terakhir friksi antara Shin Tae-yong dan PSSI terhenti pada keputusan federasi yang meminta pelatih asal Korea Selatan itu datang ke Indonesia pada 29 Juni nanti.
"Untuk kick-off meeting kami sudah undang beliau datang kesini, resmi melalui undangan PSSI," ucap Ketua Satgas timnas Indonesia, Syarif Bastaman dilansir dari Antaranews.com.
Baca Juga: Tak Lama Setelah Bertemu Marko Simic, Novak Djokovic Akui Positif Covid-19
"Kalau nggak salah (diberikan) kemarin untuk datang tanggal 29 Juni beserta staf STY (Shin Tae-yong)," ujar Syarif Bastaman.
Seperti diketahui, konflik bermula dari curhat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan, Yonhap News dan Naver Sports, yang menyatakan kekecewaannya terhadap PSSI.
Shin menilai bahwa Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, tidak konsisten dalam memegang janjinya karena sering mengubah kebijakan sewaktu-waktu.
Shin Tae-yong juga sempat menyinggung keanehan ketika PSSI menunjuk Indra Sjafri menjadi Direktur Teknik meski telah melakukan tindakan indisipliner.
Drama di timnas Indonesia tersebut kemudian memicu Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia, Yeyen Tumena, untuk angkat bicara.
Yeyen sendiri pernah merasakan bekerja untuk PSSI yakni ketika menjadi asisten pelatih timnas Indonesia di bawah asuhan Simon McMenemy.
Yeyen juga pernah ditunjuk sebagai pelatih care-giver bagi tim Garuda ketika melawat ke Malaysia untuk menjalani laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada November 2019.
Kepada Bolasport.com dan Kompas.com, Yeyen menjelaskan bahwa saat ini status Shin Tae-yong jelas sebagai karyawan dari federasi.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini- Musim yang Gemilang, Persija Bekuk Persib dengan Skor Telak
Berdasarkan status tersebut, Shin Tae-yong harusnya menyadari batas-batas dari hak yang dimilikinya sebagai karyawan.
Oleh sebab itu, sebenarnya Shin Tae-yong tidak memiliki hak apapun untuk mengomentari keputusan yang dibuat oleh PSSI, termasuk penunjukkan Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik.
"Ketika pelatih sudah menandatangani kontrak dengan klub atau federasi, dia sudah menjadi karyawan yang berhak mendapatkan upah atas hasil kerjanya yang diharapkan/disepakati bersama," ucap Yeyen.
Baca Juga: Daniel Ricciardo Merasa Lebih Bersemangat Usai Jeda Panjang Formula 1
"Apakah sebagai karyawan yang bekerja untuk PSSI, Shin Tae-yong boleh mengomentari keputusan PSSI menunjuk pelatih lokal untuk mendampinginya? Atau keputusan PSSI menunjuk seseorang sebagai Direktur Teknik PSSI?"
"Kita bicara aspek pengelolaan dan hak PSSI ya, bukan siapa personal yang ditunjuk," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Yeyen menyarankan agar Shin Tae-yong bekerja sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani dengan PSSI.
Bila sekiranya Shin Tae-yong merasa ada ketidakcocokan dalam bekerja, hal itu bisa saja dibahas secara internal tanpa perlu diungkapkan ke media massa.
Baca Juga: Persiraja Banda Aceh Pastikan Kondisi Empat Pemain Asingnya dalam Kondisi Baik
"Menurut saya, STY (Shin Tae-yong) silakan bekerja sesuai kontraknya dengan PSSI," tuturnya.
"Sebagai pelatih timnas, tentu dia harus berkoordinasi dengan Dirtek terkait program kerjanya."
"Di mana-mana juga begitu. Entah itu programnya disetujui atau tidak lain cerita, silakan dibahas di internal, jangan lewat media massa," katanya menandaskan.