Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Butuh Wadah Pembinaan Pemain Muda, Persib akan Manfaatkan Tim Satelit

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 27 Juni 2020 | 20:15 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. (PERSIB.CO.ID)

BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menyatakan bahwa tim satelit mereka, Bandung United, akan menjadi wadah pembinaan pemain muda.

Persib Bandung menjadi salah satu klub di Indonesia yang punya tim satelit, yakni Bandung United.

Bandung United sendiri sudah mulai aktif di Liga Indonesia sejak mengikuti Liga 2 pada musim lalu.

Hanya saja performa yang kurang memuaskan membuat klub yang sebelumnya bernama Blitar United itu harus terdegradasi ke Liga 3.

Baca Juga: Sambut Liga 1, Arema FC Mulai Komunikasi dengan Berbagai Pihak

Meski kini terpaut dua kasta dengan tim utama, Bandung United dinilai punya peran penting sebagai wadah pengembangan pemain muda.

Itulah yang disampaikan oleh pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, yang ingin memanfaatkan Bandung United untuk mematangkan potensi pemain muda dalam skuadnya.

Terutama, bagi pemain-pemain muda yang sudah melebihi batas umur untuk mengikuti kompetisi kelompok usia seperti U-16 dan U-19.

"Karena di sini juga tidak ada kelanjutan liga untuk pemain muda seperti kompetisi U-23," ucap Robert Alberts dilansir Bolasport.com dari Kompas.

Baca Juga: Mike Tyson Nilai UFC Tidak Akan Pernah Raih Jutaan Dolar seperti Tinju

"Sistemnya seharusnya pemain muda yang punya talenta tapi belum bermain di kompetisi strata tertinggi mengembangkan dirinya di Liga 2 dan Liga 3, seperti bermain di tim satelit," kata Robert lagi.

Pelatih asal Belanda itu berpendapat bahwa sejatinya tidak masalah bagi pemain muda untuk bermain di Liga 2 atau Liga 3.

Langkah itu perlu dilakukan guna menambah jam terbang sang pemain supaya bisa semakin bersaing dalam memperebutkan tempat di tim utama.

Baca Juga: Eks Sriwijaya FC Manuchekhr Dzhalilov Beri Kode Ingin ke Indonesia

Tampil di kasta yang lebih rendah juga menjadi sarana transisi bagi pemain dari kompetisi kelompok usia ke kompetisi senior, yang masing-masing punya orientasi berbeda.

Kompetisi kelompok usia berorientasi pada pembinaan, sedangkan kompetisi senior berorientasi pada prestasi.

"Pemain tersebut bisa tampil setiap akhir pekan dan dia bisa mulai memupuk kepercayaan diri, membangun kekuatan dan terbiasa dengan ritme bermain tiap pekan," ungkap Robert.

"Dari sana pemain akan mulai membentuk mentalnya untuk bermain setiap pekan bersama tim level tertinggi yang kebutuhannya harus terus menang di tiap pertandingan," tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P